Jakarta, CNN Indonesia -- Tak hanya para perbankan pelat merah, pertumbuhan laba rupanya juga berhasil diraup oleh bank swasta, kendati kenaikannya variatif. PT Bank OCBC NISP Tbk dan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk atau BTPN adalah contohnya.
Bank OCBC NISP berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1,7 triliun pada kuartal III 2017. Capaian itu naik 23 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,4 triliun.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, pertumbuhan laba ditopang oleh kesuksesan diversifikasi penyaluran kredit berdasarkan sektor usaha, besaran pinjaman, dan jangka waktu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Hal ini tidak terlepas dari upaya Bank OCBC NISP untuk terus berinovasi sesuai perkembangan tren, guna memenuhi ekspektasi nasabah serta meningkatkan produktivitas,” ujar Parwati, dikutip Jumat (27/10).
Tercatat, penyaluran kredit tumbuh 17 persen dari Rp88,12 triliun menjadi Rp103,34 triliun pada akhir September lalu. Kredit tersebut dialirkan untuk suntikan modal kerja debitur sekitar 45 persen, investasi 41 persen, dan kredit konsumer 14 persen.
Sayangnya, pertumbuhan penyaluran kredit belum sejalan dengan kemampuan perbankan dalam menjaga kualitas kredit. Sebab, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) justru membengkak.
 Aktivitas perbankan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
NPL gross naik dari 1,5 persen pada kuartal III 2016 menjadi 1,9 persen pada kuartal III 2017. Begitu pula dengan NPL net yang meningkat dari 0,6 persen menjadi 0,9 persen.
Selain itu tingkat kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) turun dari 19 persen menjadi 17,7 persen. Meski, imbal terhadap aset (Return of Assets/ROA) meningkat dari 1,9 persen menjadi 2,0 persen dan imbal terhadap ekuitas (Return of Equity/ROE) meningkat dari 10,2 persen menjadi 11 persen.
Sementara, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 20 persen dari Rp95,36 triliun pada akhir September 2016 menjadi Rp114,75 triliun pada akhir September 2017.
Begitu pula dengan aset yang naik 16 persen menjadi Rp149,76 triliun pada kuartal III 2017 dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp129,54 triliun.
Berbeda dengan Bank OCBC NISP, BTPN rupanya hanya mampu menumbuhkan laba sekitar 0,71 persen dari Rp1,39 triliun pada kuartal III 2016 menjadi Rp1,4 triliun pada kuartal III 2017.
Direktur Utama BTPN Jerry Ng mengatakan, hal ini lantaran perusahaan menggelontorkan investasi besar sepanjang tahun ini mencapai Rp624 miliar.
Investasi tersebut meningkat 77 persen dibandingkan nilai investasi pada kurun waktu yang sama tahun lalu sebesar Rp353 miliar. “Jika kita tidak memperhitungkan investasi baru, laba korporasi mencapai Rp1,8 triliun,” ujar Jerry.
Sementara, penyaluran kredit tumbuh 5,0 persen dari Rp62,6 triliun menjadi Rp65,8 triliun dengan NPL di angka 0,9 persen. Sedangkan CAR sebesar 24,8 persen.
Lalu, DPK dan aset tumbuh di angka yang sama, masing-masing 9,0 persen. DPK naik dari Rp68,8 triliun menjadi Rp74,9 triliun. Sedangkan aset tumbuh dari Rp86,1 triliun menjadi Rp93,8 triliun.
(gir)