Laba Bank Mandiri Mengilap Capai Rp15,1 Triliun

CNN Indonesia
Selasa, 24 Okt 2017 19:28 WIB
Laba bersih Bank Mandiri tercatat tumbuh 25,4 persen pada kuartal III 2017 yang ditopang oleh kinerja kredit perseroan.
Laba bersih Bank Mandiri tercatat tumbuh 25,4 persen pada kuartal III 2017 yang ditopang oleh kinerja kredit perseroan. (CNN Indonesia/Yuliyanna Fauzi).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membukukan laba bersih sebesar Rp15,1 triliun pada kuartal III 2017 atau tumbuh 25,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp12,0 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, kenaikan laba bersih ditopang oleh kinerja kredit perseroan yang bertumbuh 9,8 persen menjadi Rp686,15 triliun pada akhir September 2017.

Selain itu, kualitas kredit juga membaik. Tercatat, rasio kredit bermasalah (Nonperforming Loan/NPL) gross sebesar 3,75 persen. Sebelumnya, NPL perseroan mencapai 3,81. Sedangkan NPL net sebesar 1,04 persen, turut membaik dari semula 1,27 persen secara tahunan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kami berusaha terus menjaga kualitas kredit. Terlihat, saat ini sudah menurun dan kami targetkan bisa menyentuh 3,5 persen pada akhir tahun,” ujar Tiko, sapaan akrabnya saat konferensi pers, Selasa (24/10).

Berdasarkan segmen kredit, ia merinci, banyak mengalir ke kredit modal kerja, dengan pertumbuhan sebesar 3,9 persen menjadi Rp321,4 triliun.

Diikuti kredit investasi yang tumbuh 10,1 persen menjadi Rp189,3 triliun. Sementara, pertumbuhan terbesar disumbang oleh kredit konsumer mencapai 20,6 persen menjadi Rp95,2 triliun pada penghujung September lalu.

Berdasarkan sektornya, penyaluran kredit didominasi oleh infrastruktur, yaitu mencapai Rp133,7 triliun atau tumbuh 15 persen secara tahunan dibandingkan kuartal III 2016 lalu.

Lalu, kredit ke sektor transportasi sebesar Rp36,4 triliun, kelistrikan Rp27,4 triliun, migas dan energi terbarukan Rp17,2 triliun, konstruksi Rp12,2 triliun, perumahan rakyat dan fasilitas kota Rp 10,3 triliun, telematika Rp9,6 triliun, serta jalan raya dan tol Rp9,4 triliun.

Sedangkan, kredit pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebesar Rp78,1 triliun. “Sebagai agen pembangunan, kami juga terus menjaga konsistensi dalam mendukung program-program pemerintah baik untuk penguatan ekonomi maupun untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Faktor lain yang memengaruhi laba, yaitu karena pendapatan operasional tumbuh 4,1 persen mencapai Rp57,5 triliun. Lalu, pendapatan perseroan dari bisnis jasa perbankan (fee based income) meningkat sebesar 18,4 persen menjadi Rp16,8 triliun.

Bersamaan dengan perbaikan kinerja itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) naik Rp71 triliun atau tumbuh 10,3 persen menjadi Rp761,5 triliun pada kuartal III 2017.

Pertumbuhan ini didorong oleh penghimpunan dana murah perbankan yang mencapai Rp492,52 triliun. Angka ini tumbuh sekitar 12,6 persen dari sebelumnya Rp437,29 triliun pada kuartal III 2016. “Hal ini membuat rasio dana murah terhadap total DPK mencapai 64,7 persen,” terang dia.

Begitu pula dengan aset, tercatat bertambah Rp103,5 triliun atau 10,6 persen dari kuartal III 2016 menjadi Rp1.078,7 triliun pada akhir September 2017.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER