Jakarta, CNN Indonesia -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk bakal mengevaluasi jumlah petugas tol yang dibutuhkan untuk di masing-masing gerbang tol. Saat ini, manajemen mengklaim masih banyak petugas yang berjaga di gardu tol.
"Penjaga memang masih ada walaupun tidak di semua gardu, tapi penjaga masih cukup banyak di setiap lokasi," terang Direktur Utama Jasa Marga, Dessy Arryani kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (31/10).
Meski tak menyebut kapan perusahaan akan mengurangi secara drastis jumlah petugas tol, Dessy menyebut pihaknya akan terus memantau perkembangan penggunaan alat bayar nontunai di seluruh gerbang tol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami lihat dan evaluasi perkembangan nantinya," jelas Dessy.
Seperti diketahui, Jasa Marga secara resmi menargetkan seluruh pembayaran tol sudah menggunakan e-Toll 100 persen pada hari ini, Selasa (31/10). Sebelumnya, pihaknya telah memberlakukan aturan ini secara bertahap sejak beberapa bulan terakhir.
Terkait persiapannya sendiri, Dessy mengaku, pihaknya sudah siap 100 persen untuk memberikan fasilitas pembayaran secara nontunai kepada pengguna jalan tol. Hingga hari Minggu (29/10) kemarin, pengguna uang elektronik sendiri sudah mencapai 95 persen.
Sementara itu, berdasarkan pantauan pagi tadi di gerbang tol Cimanggis Golf, seluruh gardu tol masih diisi oleh petugas Jasa Marga. Menurut salah satu karyawan cabang tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi), hal itu sengaja dilakukan untuk membantu pemakai jalan bila tidak memiliki kartu e-Toll.
Petugas yang enggan disebutkan namanya tersebut memastikan, transaksi pembayaran di gerbang tol Cimanggis Golf tadi pagi 100 persen menggunakan e-Toll. Namun, ada sekitar dua pemilik kendaraan yang membeli kartu e-Toll.
"Belum ada yang tunai dari tadi saya pantau, kemudian juga tidak ada komplain," kata petugas tersebut.