IHSG Diramal Menguat Ditopang Rilis Inflasi Oktober

CNN Indonesia
Rabu, 01 Nov 2017 08:11 WIB
IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya pada perdagangan Rabu (1/11), merespon data laju inflasi Oktober 2017 yang akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya pada perdagangan Rabu (1/11), merespon data laju inflasi Oktober 2017 yang akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatannya pada perdagangan Rabu (1/11), merespon data laju inflasi Oktober 2017 yang akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).

"Adanya sejumlah data positif dapat memberikan sentimen positif sehingga laju IHSG masih dapat bertahan dalam posisi hijaunya," papar analis Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada dalam risetnya, dikutip Selasa (1/11).

Kendati demikian, menurut Reza, pelaku pasar juga perlu berhati-hati karena jumlah volume beli dan jual diperkirakan masih seimbang. Dengan demikian, IHSG masih berisiko melemah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kembali munculnya aksi jual hendaknya diwaspadai karena akan berimbas pada kembali melemahnya IHSG," sambung Reza.

Ia pun memperkirakan, IHSG pada perdagangan hari ini akan berada dalam rentang support 5.965-5.985 dan resistance 6.030-6.054.

Sementara itu, Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menilai, tingkat inflasi pada bulan Oktober kemarin masih akan berada stabil dan sesuai prediksi pasar.

"(Data inflasi terkendali) sehingga dapat menopang pola gerak IHSG dalam bulan ini," terang William dalam risetnya.

Untuk itu, ia optimis IHSG bakal terus berada dalam tren penguatan sepanjang bulan November ini. Ia memproyeksi, IHSG hari ini bergerak dalam rentang support 5.911 dan resistance 6.048.

Sebagai informasi, IHSG pada perdagangan kemarin kembali menyentuh level 6.000 dan ditutup pada posisi 6.005 atau menguat 31,7 poin (0,53 persen). Padahal, asing kembali mencatatkan beli bersih (net buy) di pasar reguler sebesar Rp442,62 miliar.

Adapun nilai tukar rupiah juga ditutup menguat di level Rp13.563 per dolar AS.

Kondisi positif ini sejalan dengan bursa saham Wall Street yang juga ditutup menguat tadi malam. Dow Jones naik 0,12 persen, S&P500 menanjak 0,09 persen, dan Nasdaq meningkat 0,43 persen.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER