Kredit Perbankan Rentan Dihadang Dana Pasar Modal

Dinda Audriene Muthmainah | CNN Indonesia
Jumat, 17 Nov 2017 16:12 WIB
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut maraknya perhimpunan dana di pasar modal berpotensi menyebabkan pertumbuhan kredit menurun.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut maraknya perhimpunan dana di pasar modal berpotensi menyebabkan pertumbuhan kredit menurun. (CNN Indonesia/Safyra Primadhyta).
Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut maraknya penghimpunan dana di pasar modal berpotensi menyebabkan pertumbuhan kredit menurun. Pasalnya, pengusaha tak lagi memanfaatkan dana perbankan untuk membiayai operasional dan ekspansi perusahaan.

"Pengusaha tidak lagi minjam perbankan, tapi ke pasar modal. Jadi nanti masa transisi kredit perbankan tidak sebesar dulu yang bisa 20 persen," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Jumat (17/11).

Untuk itu, perbankan tentu perlu mencari jalan keluar untuk mengatasi adanya kemungkinan tersebut, misalnya membuat beberapa inovasi baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Pemasaran bisa lebih gencar," imbuh dia.

Hingga posisi terakhir, Wimboh menyebut, total perhimpunan dana di pasar modal telah mencapai target, yakni Rp220 triliun. Dana itu berasal dari berbagai instrumen, seperti penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO), rights issue, dan obligasi.

Bahkan, untuk tahun depan, OJK menargetkan perhimpunan dana mencapai Rp673,94 triliun. Hal ini sejalan dengan kebutuhan biaya pembangunan infrastruktur atau program strategis pemerintah tahun 2015-2019 yang ditaksir mencapai Rp4.197 triliun.

"Jadi pasar modal diharapkan menjadi alternatif pembiayaannya melalui berbagai produk yang sudah ada," ungkapnya.

Lebih rinci, Wimboh menjelaskan, target perhimpunan dana dari pasar modal tahun depan, terdiri dari Surat berharga Negara (SBN) Rp414,5 triliun, IPO, rights issue, RDPT,DIRE sukuk/obligasi korporasi sebesar Rp259,44 triliun.

Secara keseluruhan, meski pendanaan dari pasar modal berpotensi meruntuhkan pertumbuhan kredit, tetapi OJK memastikan kredit tetap dalam tren pertumbuhan.

"Ya tetap tumbuh, ini kan artinya dana perbankan bisa dialokasikan ke tempat lain. Tapi ini kan masih baru," pungkas Wimboh.

(lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER