Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras dari berbagai jenis kualitas meningkat pada November 2017. Tak heran, beras ikut menjadi salah satu penyumbang inflasi, yaitu hingga 0,03 persen.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, rata-rata harga beras kelas premium naik 0,38 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya menjadi Rp9.539 per kilogram (kg).
"Kenaikan harga beras tipis sebenarnya, tapi karena bobotnya besar jadi menyumbang ke inflasi," ujarnya, Senin (4/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, untuk harga rata-rata beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp9.280 per kg atau tumbuh 1,79 persen.
Kemudian, untuk harga beras kualitas rendah rata-rata sebesar Rp9.039 per kg. Harga itu tercatat meningkat 2,33 persen.
Secara keseluruhan, kenaikan harga ini masih terbilang jauh lebih rendah apabila dibandingkan dengan kenaikan tahun lalu.
"November 2016 kualitas premium sebesar 3,05 persen, medium 2,54 persen, dan rendah 4,72 persen," terang Suhariyanto.
Adapun, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) pada bulan November 2017 rata-rata Rp4.864 per kg di tingkat petani. Menurut Suhariyanto, harga GKP tersebut tumbuh 1,52 persen.
Kemudian, untuk rata-rata harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani naik 1,11 persen menjadi Rp5.593 per kg.
(bir)