Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menegaskan, tak akan melakukan pemangkasan belanja negara hingga akhir tahun ini, kendati realisasi penerimaan pajak masih berada di kisaran 70 persen. Hingga Oktober 2017, realisasi belanja negara tercatat mencapai sekitar 72,1 persen dari target dalam APBNP 2017
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengutarakan bahwa pemerintah masih akan terus melakukan pembelanjaan secara normal hingga penghujung tahun ini.
"Tidak ada (pemangkasan), semua belanja normal. Semua berbasis
output." tegasnya di Jakarta, Senin (4/11)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun berharap realisasi pembelanjaan yang dilakukan oleh pemerintah bisa mencapai di atas 90 persen hingga akhir tahun ini. Di sisi lain, pihaknya juga akan terus untuk berupaya mencapai penerimaan pajak sesuai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah tanpa merusak iklim bisnis di tanah air.
"Pemerintah tetap mengupayakan untuk bisa mencapai target penerimaan baik pajak dan bukan pajak" ucap Askolani.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, hingga Oktober 2017, realisasi belanja negara tercatat sebesar Rp1.537,1 triliun atau sekitar 72,1 persen dari target dalam APBNP 2017. Dari jumlah tersebut, realisasi belanja pemerintah pusat baru mencapai 65,7 persen dari target atau sekitar Rp898,5 triliun. Adapun realisasi transfer ke daerah dan dana desa mencapai 83,3 persen atau Rp638,6 triliun.
Sementara itu, realisasi penerimaan negara tercatat sebesar 71,3 persen atau mencapai Rp1.235,5 triliun. Adapun realisasi penerimaan pajak yang menjadi penyumbang terbesar penerimaan negara baru mencapai 67,7 persen atau Rp869,6 triliun.
Namun, pada pertengahan November, Dirjen Pajak menyebut penerimaan pajak sudah mencapai di kisaran 70 persen, kendati belum menyebut angka realisasi pastinya. Adapun pada tahun depan, pemerintah melalui APBN 2018 mematok capaian penerimaan pajak yang lebih tinggi 9,87 persen dari APBNP 2017, yakni sebesar Rp1.618,09 triliun.
(agi)