Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan penguatannya pada hari ini, Selasa (5/12), ditopang oleh kestabilan makro ekonomi dalam negeri.
Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, salah satu bukti kestabilan tersebut, yakni dari data ekonomi yang keluar awal bulan. Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi bulan November naik menjadi 0,2 persen.
"Data perekonomian terlansir masih menunjukkan sisi fundamental perekonomian yang terlihat stabil," ungkap William dalam risetnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, William menilai, pergerakan nilai tukar rupiah juga masih dalam taraf wajar sehingga tidak membuat IHSG bergejolak. Kemarin, nilai tukar rupiah melemah tipis 0,03 persen atau hampir stagnan di level Rp13.527 per dolar Amerika Serikat (AS).
"Nilai tukar rupiah masih terlihat belum akan mengalami tekanan berarti," sambung William.
Beberapa sentimen ini membuat William optimis IHSG terus bergerak positif dan menutup tahun di zona hijau. Untuk hari ini, ia memprediksi, IHSG bergerak dalam rentang support 5.942 dan resistance 6.099.
Sedikit berbeda, analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengungkapkan, laju IHSG secara teknikal akan bergerak terbatas sepanjang hari ini. Maka dari itu, ia memasang target pergerakan IHSG dalam rentang support 5.978 dan resistance 6.036.
"Diperkirakan IHSG akan bergerak menguat terbatas," terang Lanjar.
Sebagai informasi, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat 46,05 poin (0,77 persen) ke level 5.998 setelah bergerak di antara 5.994-6.031. Namun, pelaku pasar asing masih mencatatkan jual bersih (net sell) di pasar reguler sebesar Rp885,98 miliar.
Sementara itu, mayoritas indeks utama di bursa saham Wall Street melemah. S&P500 dan Nasdaq Composite masing-masing terkoreksi 0,11 persen dan 1,05 persen, sedangkan Dow Jones berhasil menguat tipis 0,24 persen.
(lav)