Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah diprediksi memberikan dampak positif pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Rabu (6/12). Hal ini terjadi ditengah pelemahan bursa saham Asia.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menjelaskan, hal ini menarik kembali aksi beli pelaku pasar sejak perdagangan kemarin. Dalam penutupan Selasa (5/12), rupiah tercatat menguat tipis 0,06 persen menjadi Rp13.519 per dolar Amerika Serikat (AS).
"Mulai adanya aksi beli jelang penutupan diharapkan dapat menjadi momentum pembalikan arah menguat dari IHSG," ungkap Reza dalam risetnya, dikutip Rabu (6/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, pemberitaan positif dari beberapa emiten juga menambah gairah bagi pergerakan IHSG. Bila aksi beli bertambah, Reza mengatakan, bukan tidak mungkin IHSG akan kembali berada dalam tren penguatan.
"Tentunya juga dibarengi denagn adanya peningkatan volume beli untuk mempertahankan tren tersebut," sambung Reza.
Dengan begitu, Reza meramalkan, IHSG berada dalam rentang support 5.955-5.977 dan resistance 6.024-6.049.
Sementara itu, analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengungkapkan, laju IHSG masih berada dalam area konsolidasi. Meski begitu, potensi penguatan lanjutan tetap terlihat pada penutupan sore nanti.
"Pola pergerakan IHSG masih terus berusaha membentuk pondasi bagi support level sebelum melanjutkan kenaikan," terang William dalam risetnya.
Kendati demikian, bila terjadi koreksi wajar maka pelaku pasar dapat memanfaatkannya untuk melakukan akumulasi beli yang bertujuan investasi jangka panjang. Hari ini, William memprediksi, IHSG bergerak dalam rentang support 5.942 dan resistance 6.099.
Adapun, IHSG kemarin ditutup menguat 2,27 poin (0,03 persen) ke level 6.000 setelah bergerak di antara 5.979-6.026. Namun, mayoritas saham atau sebanyak 252 saham melemah.
Selanjutnya, seluruh indeks di bursa saham Wall Street terkoreksi tadi malam. Untuk tiga indeks utamanya, Dow Jones melemah 0,45 persen, S&P500 turun 0,37 persen, dan Nasdaq Composite merosot 0,19 persen.
(lav)