Tahun Depan, SMI Bakal Terbitkan Obligasi Rp12 Triliun

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Kamis, 07 Des 2017 07:36 WIB
Penerbitan obligasi PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) ini bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Infrastruktur dengan total Rp30 triliun.
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp10 triliun-Rp12 triliun dengan mekanisme penawaran umum berkelanjutan pada 2018. (CNN Indonesia/Dinda Audriene Muthmainah).
Yogyakarta, CNN Indonesia -- PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menyiapkan kantong tebal untuk menyalurkan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur. Salah satu sumber pendanaan yang diandalkan perseroan, yakni pasar modal. Jika tidak ada aral melintang, sebanyak Rp10 triliun-Rp12 triliun disiapkan melalui penerbitan obligasi pada 2018 nanti.

Penerbitan surat utang ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Infrastruktur dengan nilai total Rp30 triliun. Adapun, tahap pertama Rp5 triliun dirilis pada 2016 lalu. Disusul, tahap kedua sebesar Rp7 triliun pada tahun ini.

Direktur SMI Emma Sri Martini mengatakan, perseroan masih memiliki ruang pendanaan dari PUB sebesar Rp18 triliun. “Namun, berdasarkan hitung-hitungan kami, kebutuhan kami sekitar Rp10 triliun-Rp12 triliun di tahun depan. Sisanya masih dipertimbangkan, tapi kami masih punya likuiditas,” ujarnya, Rabu (6/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Penerbitan surat utang perusahaan pembiayaan infrastruktur pelat merah itu diyakini akan ’dilahap’ investor, menyusul membaiknya perekonomian nasional dan arah pembangunan pemerintahan Joko Widodo yang konsentrasi pada proyek-proyek infrastruktur.

Sebagai bukti, dua obligasi perseroan yang telah dirilis sebelumnya bahkan menggugah selera investor asing untuk memarkirkan duitnya. Pada penerbitan obligasi pertama, porsi investor asing mencapai 16 persen. Kemudian, meningkat menjadi 30 persen ketika obligasi kedua dilempar ke pasar.

“Kami yakin, porsi investor asing meningkat. Apalagi, didukung kenaikan peringkat dari lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor’s yang menambah kepercayaan investor asing,” imbuh Emma.

Selain obligasi, ke depan, perseroan berencana membuka opsi pendanaan melalui penerbitan project bond/green bond, global bond berdenominasi dolar AS, komodo bond, sukuk, dan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA).
(lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER