Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah resmi membuka masa penawaran Obligasi Ritel Indonesia seri 014 (ORI014) hingga Oktober mendatang. Adapun, ORI014 menawarkan kupon sebesar 5,85 persen per tahun dengan tenor tiga tahun.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan, penjualan surat utang ini dijual untuk investor ritel dan bukan untuk investor institusi. Penawaran ini, lanjutnya, akan berlangsung dari 29 September 2017 hingga 19 Oktober 2017.
“ORI ini diperdagangkan di pasar sekunder, di mana agen penjual efeknya terdiri dari 18 bank umum dan satu perusahaan efek,” jelas Robert di Bursa Efek Indonesia, Jumat (29/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengakui, besaran kupon lebih kecil dibanding penawaran ORI013 yang memiliki kupon 6,6 persen. Meski kupon lebih rendah, ia tetap optimistis surat utang ini masih bisa menarik minat investor.
Menurutnya, rendahnya nilai kupon ini disebabkan karena ramalan makroekonomi ke depan semakin membaik. Dengan asumsi inflasi yang di bawah 4 persen dan prediksi suku bunga acuan yang turun di masa depan.
Penentuan kupon ORI ini, lanjut Robert, didasarkan pada mekanisme di pasar sekunder, di mana saat ini imbal hasil (
yield) surat utang negara di data Indonesian Bond Pricing Agency (IBPA) mencapai 5,8 persen untuk seri 031 dan 5,9 persen untuk seri 061.
Di samping itu, ia menilai investor pun sadar bahwa penurunan
yield ini sudah terjadi sejak awal tahun, sehingga harusnya angka kupon ini masih menarik.
“Meski kupon 5,85 persen, kami rasa ini cukup menarik di tengah kondisi saat ini. Biasanya, dengan inflasi di bawah 4 persen, kupon obligasi tidak mencapai 6 persen,” paparnya.
ORI014 disebutnya memiliki nilai per unit sebesar Rp1 juta, di mana minimum pemesanan dan maksimum pemesanannya di angka Rp1 juta hingga Rp3 miliar. Surat utang ini, lanjut Robert, merupakan obligasi ritel pertama yang diresmikan di BEI.
Ia juga menjelaskan, ORI014 sudah melalui proses penyempurnaan utamanya dalam hal administrasi penerbitan ORI. Nantinya, pembahasan memorandum informasi kepada para pemegang ORI014 akan dilakukan melalui surat elektronik.
"Kami juga melakukan efisiensi dalam penetapan
fee untuk agen penjual," imbuhnya.
Sekadar informasi, per 26 September 2017, realisasi surat utang yang diterbitkan pemerintah sudah mencapai 82,93 persen dari target pagu indikatif Rp712,9 triliun.