Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berhasrat mengucurkan kredit maksimal Rp5 triliun untuk proyek Light Rail Transit (LRT), serta Transit Oriented Development (TOD) di sekitar proyek LRT.
"Porsi Rp3 triliun hingga Rp5 triliun, karena pembiayaan untuk depo dan TOD PT Adhi Karya Tbk (ADHI) juga," kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo di Kantor Kementerian Bidang Kemaritiman, Jumat (8/12).
Ia memperkirakan, pembiayaan depo dan TOD Adhi Karya akan menghabiskan dana Rp2,8 triliun. Jumlah pinjaman tersebut sudah disepakati oleh sejumlah pihak yang berkepentingan, khususnya Adhi Karya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski Bank Mandiri sudah memiliki niat untuk menggelontorkan pinjaman dana hingga Rp5 triliun, tapi sebenarnya pembagian kredit yang dikucurkan masing-masing pihak masih dalam tahap penggodokan.
Secara terpisah, Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengakui, dana pinjaman dari Bank Mandiri sebesar Rp2,8 triliun bakal diraih sebelum tahun 2017 berakhir.
"Dalam waktu dekat ini, bulan ini," kata Budi.
Beberapa TOD yang akan dibangun oleh Adhi Karya, yakni Bekasi Timur, Ciracas, dan Cibubur. Sementara, perusahaan juga berencana membangun tujuh depo.
Seperti diketahui, pemerintah telah memastikan financial closing untuk proyek LRT dilakukan 21 Desember atau 22 Desember 2017 dan pencairan dana untuk Adhi Karya dilakukan pada 15 Desember 2017.
(bir)