Impor Batu Bara Hingga Sawit Kerek Bongkar Muat Pelindo I

Yuli Yanna Fauzie | CNN Indonesia
Minggu, 10 Des 2017 17:25 WIB
Jumlah bongkar muat barang perusahaan pada kuartal III 2017 mencapai 38,69 juta ton. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan kuartal yang sama 2016.
Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara yang dikelola PT Pelabuhan Indonesia I (Pelindo I). (www.bumn.go.id)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I mencatat, jumlah bongkar muat barang perusahaan pada kuartal III 2017 mencapai 38,69 juta ton. Angka tersebut tumbuh 32,46 persen dari kuartal III 2016 sebanyak 29,21 juta ton.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pelindo I Iman Achmad Sulaiman mengatakan, pertumbuhan bongkar muat barang ditopang oleh peningkatan volume impor sejumlah komoditas dari sektor kehutanan, perkebunan, hingga pertambangan.

"Ini disebabkan peningkatan kegiatan bongkar muat kayu, batu bara, pupuk curah, minyak sawit, gandum, gula pasir, dan besi, serta peningkatan kegiatan antar pulau bongkar komoditi batu bara, jagung, semen bag, dan semen curah," ujar Iman dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (10/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejalan dengan itu, trafik kunjungan kapal Pelindo I meningkat 3,04 persen atau menjadi 47,81 ribu call. Angka ini setara dengan 107,1 juta gross tonage (GT).

Kemudian, volume bongkar muat peti kemas perusahaan pelat merah itu juga meningkat tipis 0,88 persen dari 682,76 ribu peti menjadi 688,78 ribu peti pada kuartal III 2017.

Kendati hanya tumbuh tipis, Iman bilang, ke depannya volume bongkar muat peti kemas diyakini akan meningkat. Sebab, perusahaan terus mempercepat waktu layanan bongkar muat, khususnya pada pelabuhan di kota besar.

Adapun percepatan itu diwujudkan dengan peningkatan pelayanan administrasi hingga penambahan infrastruktur. Misalnya, seperti di Pelabuhan Peti Kemas Belawan di Kota Belawan, Provinsi Sumatera Utara, yang saat ini tengah ditingkatkan pelayanannya.

"Di pelabuhan yang sama, juga tengah dilakukan pembangunan dermaga sepanjang 700 meter yang mengarah ke laut lepas," terangnya.

Kata Iman, pembangunan ini dikerjakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sepanjang 350 meter. Sedangkan 350 meter lainnya oleh PT Prima Terminal Petikemas yang merupakan anak usaha gabungan dari Pelindo I, PT Hutama Karya (Persero), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika.

Tak hanya meningkatkan pelayanan pelabuhan di kota besar, Iman bilang, perusahaan juga punya program khusus bagi pelabuhan di kawasan industri yang tengah dibangun. Misalnya, di Pelabuhan Kuala Tanjung yang akan menjadi hub internasional di bagian barat Indonesia dan terhubung dengan kawasan industri setempat.

(ugo/djm)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER