Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) menilai industri perbankan di Indonesia kian efisien. Hal itu tercermin dari rasio Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) yang kian turun
"Sekarang ini, bank itu lebih efisien," ujar Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Filianingsih Hendarta dalam konferensi pers di Gedung Thamrin BI, Kamis (14/12).
Filianingsih mencatat, rasio BOPO industri perbankan per Oktober 2017 sebesar 79,01 persen atau turun dari posisi Desember 2016 yang sebesar 82,95 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya, kalau BOPO efisien itu cerminan biaya dana yang mungkin turun, biaya overhead yang terutama turun,"ujarnya.
Seiring dengan penurunan biaya dana, diharapkan bisa mempercepat transmisi penurunan suku bunga acuan ke penurunan suku bunga kredit.
Dengan turunnya suku bunga, penyaluran kredit ke pasar juga bisa terdongkrak. Hingga Oktober 2017, pertumbuhan kredit masih tertahan di satu digit yaitu di level 8,16 persen (yoy), membaik dari bulan sebelumnya 7,86 persen (yoy).
Sepanjang tahun ini, BI memperkirakan kredit hanya akan tumbuh 8 persen dan tahun depan akan melonjak ke kisaran 10 hingga 12 persen.
Namun, Filianingsih mengungkapkan, komponen pembentuk suku bunga kredit bukan hanya biaya, tetapi juga margin profit yang diinginkan perbankan. Jika, komponen-komponen tersebut bisa turun, penurunan suku bunga kredit bisa lebih cepat.
Sebagai informasi, berdasarkan survei uang beredar BI November 2017, rata-rata suku bunga kredit Oktober 2017 masih sebesar 11,55 persen atau turun 5 basispoin (bsp) dari bulan sebelumnya.
(agi)