Jakarta, CNN Indonesia -- Koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi berlanjut pada hari ini, Kamis (21/12), karena menurunnya jumlah volume beli pelaku pasar.
Analis Oso Sekuritas Riska Afriani mengungkapkan, penurunan jumlah volume beli ini terjadi setelah laju IHSG mencetak rekor tertingginya berturut-turut sejak pekan lalu.
"IHSG diperkirakan melanjutkan penurunan dikisaran 6.061 hingga 6.140," papar Riska dalam risetnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya masih optimistis, IHSG bisa berbalik arah menguat pada penutupan sore ini karena didukung berbagai data perekonomian dalam negeri yang rilis sejak awal bulan ini.
"Salah satu faktor pendukung adalah dengan terlihat masih stabil dan kuat kondisi fundamental perekonomian," terang William.
Tak hanya itu, masih ada arus dana asing masuk (capital inflow) di pasar modal juga menjadi tambahan amunisi bagi laju IHSG. Ia memperkirakan, IHSG berada dalam rentang support 6.023 dan resistance 6.212.
Namun, apabila terjadi koreksi pada IHSG, ia mengingatkan agar pelaku pasar tetap mengambil posisi beli demi meraup keuntungan. Pasalnya, IHSG saat ini dipandang memiliki prospek positif dalam jangka panjang.
"Setiap peluang koreksi wajar masih terus dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian," kata Wiliam.
Adapun, IHSG ditutup melemah 0,94 persen ke level 6.109 pada penutupan sore Rabu (20/12) kemarin. Namun, pelaku pasar asing tercatat beli bersih (net buy) di pasar reguler sebesar Rp17,43 miliar.
(bir)