Lion Air Akui Masalah Teknis Bikin 21 Penumpang Gagal Terbang

Dinda Audriene Mutmainah | CNN Indonesia
Jumat, 22 Des 2017 11:38 WIB
Masalah teknis membuat maskapai mengganti pesawat boeing 737-900 ER ke 737-800 dengan kursi lebih sedikit, sehingga tidak semua penumpang terangkut.
Masalah teknis membuat maskapai mengganti pesawat boeing 737-900 ER ke 737-800 dengan kursi lebih sedikit, sehingga tidak semua penumpang terangkut. (REUTERS/Beawiharta).
Jakarta, CNN Indonesia -- Lion Air Group mengakui masalah teknis dalam pesawat boeing 737-900 ER, tadi malam, Kamis (21/12), sehingga mengakibatkan 21 penumpangnya gagal terbang. Sementara, sebagian besar penumpang lainnya sudah terbang menuju Denpasar.

Corporate Communication Lior Air Group Ramaditya Handoko mengatakan, perusahaan perlu melakukan pengecekan ulang terhadap masalah teknis tersebut. Dalam hal ini, perusahaan membutuhkan waktu lebih lama untuk membenahi pesawatnya.

"Untuk mengantisipasi waktu dan meminimalisir keterlambatan, manajemen memutuskan untuk menggunakan pesawat pengganti yang saat itu ada di Cengkareng (Bandara Soekarno-Hatta),” ujar Ramaditya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (22/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sayangnya, pesawat pengganti itu bertipe 737-800 atau berbeda jenis dengan pesawat yang seharusnya berangkat ke Denpasar. Dengan demikian, jumlah kursi tak memadai untuk menampung seluruh penumpang dari pesawat boeing 737-900 ER.

"Hal tersebut memiliki konsekuensi, yaitu over pax (kelebihan orang),” terang dia.

Ia mengklaim, perusahaan telah memberikan kompensasi berupa uang sebesar Rp300 ribu, ditambah Rp150 ribu. Sehingga, total Rp450 ribu. Tak hanya itu, perusahaan juga menanggung penginapan penumpang dan transportasi menuju penginapan tersebut.

"Serta pilihan re-schedule (jadwal terbang ulang), refund (pengembalian dana) atau endorse," imbuhnya.

Dengan kejadian ini, perusahaan meminta maaf atas ketidaknyamanan kepada 21 penumpang yang terpaksa harus menunggu lagi untuk berangkat ke Denpasar.

"Atas nama manajemen Lior Air, kami mohon maaf atas pelayanan yang kurang berkenan pada penerbangan Lion Air JT-010 menuju Denpasar yang berangkat pada pukul 22.00 WIB," papar Rama.

Sementara itu, Rama mengaku, tidak semua penumpang memilih berangkat kembali. Dari total 21 penumpang yang tidak bisa berangkat, hanya 20 yang mengikuti jadwal re-schedule dan satu penumpang lainnya meminta pengembalian uang tiket kembali.

"Jadi, ada 16 penumpang yang minta hotel, terus sisanya mungkin rumahnya dekat jadi hanya transportasi ke tempat tinggalnya, dan satu lagi memilih tidak ikut berangkat lagi," jelas Rama.

Menurutnya, 20 penumpang tersebut sudah diberangkatkan menuju Denpasar dengan penerbangan pertama pukul 04.30 WIB pada Kamis (21/12).

Sebelumnya, info kegagalan keberangkatan sebagian penumpang menuju Denpasar ini terlihat dari status salah satu pengguna Facebook bernama Tris Destiana.

Dalam statusnya, ia mengeluhkan sikap Lion Air yang seperti membohongi penumpang karena dianjurkan untuk keluar dari pesawat untuk kemudian dipindahkan ke pesawat lainnya. 

Namun, bukan diantar ke pesawat sesuai pernyataan pihak perusahaan, sebagian penumpang hanya diantar sampai pintu masuk kembali Terminal 1. "Mereka sengaja menipu penumpang agar mau keluar dari pesawat itu," tulis Tris dalam statusnya.

Tak hanya itu, Tris menyatakan, jika kompensasi yang diberikan oleh Lion Air awalnya tidak sesuai dengan peraturan yang ada, yakni hanya Rp150 ribu. Tak terima, Tris pun protes hingga akhirnya Lion Air mau memberikan kompensasi yang sesuai aturan, yakni Rp300 ribu.

"Bukankah seharusnya tanpa diminta itu harus dikasih? Kenapa semua harus dibohongi? Ada konspirasi apa dibalik kursi kami yang tidak ada jatahnya," pungkasnya. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER