Jakarta, CNN Indonesia -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) mencatat, jumlah penumpang yang diangkut perseroan sepanjang tahun 2017 mencapai 389 juta penumpang. Jumlah tersebut naik sekitar 11 persen dari realisasi tahun sebelumnya, 352 juta penumpang.
"Tahun 2017 itu kami menargetkan bisa mengangkut 373 juta penumpang. Artinya, realisasi 389 juta itu sudah melebihi dari target," tutur Direktur Utama KAI Edi Sukmoro dalam konferensi pers di Gedung Jakarta Railway Center, Selasa (9/1).
Edi mengungkapkan, kenaikan jumlah penumpang tak lepas dari penambahan kapasitas yang dilakukan perseroan di rute-rute tertentu. Penambahan itu bisa berupa penambahan frekuensi perjalanan maupun jumlah gerbong. Salah satunya, pada jalur Jakarta-Bandung yang tinggi permintaannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, untuk angkutan kereta barang, perseroan sepanjang tahun lalu mengangkut sekitar 36 juta ton atau tumbuh sekitar 13 persen dari tahun lalu sebanyak 32 juta ton. Kendati demikian, realisasi angkutan kereta barang hanya sekitar 91 persen dari target tahun lalu.
Edi menjelaskan, perseroan masih terus mencari cara untuk mengoptimalkan angkutan barang. Ke depan, perusahaan mempertimbangkan untuk menyediakan sarana antar jemput barang dari stasiun dan ke lokasi tujuan, sehingga bisa meningkatkan daya saing dengan moda angkutan barang lain.
Direktur Komersial KAI Bambang Eko Martono menambahkan, tahun ini perseroan optimistis angkutan barang akan meningkat setidaknya 10 persen karena ada peningkatan permintaan untuk angkutan batu bara di Sumatera Selatan dan peti kemas di Jawa, terutama di jalur Jakarta-Semarang-Surabaya.
Kenaikan realisasi jumlah penumpang dan baranng yang diangkut berkontribusi positif pada laba bersih perseroan. Edi menyebutkan pendapatan dan laba bersih perseroan sepanjang tahun lalu melonjak lebih dari 20 persen secara tahunan. Sebagai catatan, pada tahun 2016, perseroan mencetak laba bersih mencapai Rp1,018 triliun.
"Untuk angkanya (laba bersih), besok akan saya informasikan setelah kami menggelar RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)," ujarnya.
Natal dan Tahun BaruDalam kesempatan yang sama, Edi juga melaporkan realisasi jumlah penumpang KA selama periode Natal 2017 dan Tahun Baru 2018. Selama periode 22 Desember 2017 hingga 7 Januari 2018, perseroan mengangkut 4.853.564 juta penumpang atau naik 5,25 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 4.611.472 juta penumpang.
Jumlah itu terdiri dari 571.176 penumpang KA eksekutif, 282.623 penumpang KA bisnis, 1.728.450 penumpang KA ekonomi, dan 2.271.315 penumpang KA lokal.
Dalam hal ketepatan waktu, perseroan juga mencatatkan peningkatan. Untuk kereta keberangkatan reguler, ketepatan waktu naik dari 97 persen menjadi 99 persen, sedangkan kereta kedatangan reguler naik dari 36 persen menjadi 56 persen.
Hal yang sama juga terjadi pada KA keberangkatan tambahan yang naik dari 86 menjadi 98 persen dan KA kedatangan tambahan yang juga naik dari 27 persen menjadi 55 persen.
Adapun puncak masa angkutan Natal dan Tahun Baru terjadi pada tanggal 1 Januari 2018 dengan jumlah penumpang mencapai 334.318 penumpang. Peningkatan okupansi yang luar biasa terjadi pada KA Argo Parahyangan jalur Gambir-Bandung, di mana dari 13 perjalangan pulang pergi (pp), perseroan mencatat keterisian penumpang rata-rata 97,48 persen.
Perseroan menduga, hal ini disebabkan oleh beberapa pengerjaan proyek di jalan tol antara Jakarta dan Bandung yang kerap mengakibatkan kemacetan sehingga masyarakat memilih untuk beralih ke moda transportasi KA.
(agi)