Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan berharap, finalisasi nilai investasi kereta semicepat Jakarta-Surabaya rampung bulan ini. Adapun, dalam menentukan nilai investasi tersebut, pemerintah akan membandingkan dua teknologi pembangunan rel kereta.
Rencananya, ada dua teknologi yang dipertimbangkan, yakni metode
standard gauge dan
narrow gauge. Teknologi
narrow gauge adalah tipe rel kecil dengan ukuran 1.067 milimeter (mm), sementara teknologi standard gauge memiliki lebar rel 1.435 mm.
“Kami akan finalisasi ke depan, tetap apakah mau pakai
narrow gauge, apakah
standard gauge, yang kami finalisasi adalah angka investasinya,” jelas Luhut di kantornya, Senin (8/1).
Luhut menjelaskan,kajian dua teknologi masih dilakukan, kendati rapat yang dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla bulan lalu menyimpulkan bahwa proyek ini akan memakai teknologi
narrow gauge.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Meski pun Wapres inginkan metode
narrow gauge, tapi kami akan lihat opsi yang ada,” imbuh dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah telah memilih Jepang untuk mengerjakan proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya. Rencananya, proyek ini akan dimulai pembangunannya tahun depan, dengan pembangunan awal rute Jakarta-Semarang selama dua tahun.
Proyek ini diperkirakan bakal menelan investasi sekitar Rp60 triliun, termasuk Rp20 triliun untuk 800 lintas sebidang kereta api Jakarta-Surabaya.
Dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPN), pemerintah berencana untuk melakukan optimalisasi jaringan
eksisting melalui program peningkatan jalur, rehabilitasi, reaktivasi lintas nonoperasi serta peningkatan kapasitas lintas dengan cara membangun jalur ganda dan
shortcut.Untuk itu, pemerintah akan mengembangkan jaringan dan layanan kereta api cepat pada lintas : Merak - Jakarta - Cirebon - Semarang - Surabaya - Banyuwangi, yang akan dilakukan secara bertahap yaitu : Tahap I (2021-2028) lintas Jakarta-Surabaya, Tahap II (2028-2030) lintas Surabaya-Banyuwangi dan Tahap III (2028-2030) lintas Jakarta-Merak.
(agi/agi)