2018, Pemerintah Bidik Investasi Migas Capai US$17,04 Miliar

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Rabu, 10 Jan 2018 12:15 WIB
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan investasi di sektor minyak dan gas (Migas) tahun ini mencapai US$17,04 miliar.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan investasi di sektor minyak dan gas (migas) tahun ini mencapai US$17,04 miliar. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan investasi di sektor minyak dan gas (Migas) tahun ini mencapai US$17,04 miliar. Angka itu terdiri dari investasi di sektor hulu migas sebesar US$14,44 miliar dan di sektor hilir US$2,59 miliar.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Migas Ego Syahrial mengakui investasi sektor migas trennya menurun dalam beberapa waktu terakhir, terutama di sektor hulu migas. Hal itu tak lepas dari turunnya harga minyak dunia yang sempat berada di bawah US$40 per barel.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, investasi sektor migas tahun 2014 bisa mencapai US$20,72 miliar. Selang setahun, realisasinya melorot menjadi US$17,38 miliar. Tahun 2016, realisasinya kembali merosot menjadi US$12,74 miliar.

Tahun lalu, berdasarkan data terakhir, realisasi investasinya hanya US$9,33 miliar. Namun, angka itu belum memperhitungkan realisasi investasi di sektor hilir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Titik terendah [investasi migas] itu tahun 2017," ujar Ego dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (9/1).

Di sektor hulu, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengungkapkan investasi beberapa proyek strategis masih akan berlanjut tahun ini. Misalnya, proyek Jambaran Tiung Biru di Bojonegoro, Jawa Timur yang peletakan batu pertamanya telah dilakukan pada 25 September 2017 lalu dan diharapkan bisa beroperasi pada awal 2021. Nilai investasinya mencapai US$1,5 miliar.

Kemudian, masih ada investasi untuk penambahan fasilitas untuk peningkatan produksi gas Lapangan Jangrik. Tahun ini pemerintah menargetkan produksinya bisa naik dari 450 mmscfd menjadi 600 mmscfd.

"Proyek Tangguh Train 3 sekarang juga sedang dikerjakan," ujar Amien di tempat yang sama.

Selain itu, investasi juga berasal dari Proyek IDD Lapangan Gendalo dan Gehem, dan upaya penambahan produksi di Lapangan Marakes dan Lapangan Donggi Toili.

Di sektor hilir, Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengungkapkan sebagian investasi di sektor hilir berasal dari lelang tiga ruas pipa gas yang bakal digelar tahun ini. Rinciannya, pipa Natuna- Kalimantan Barat sepanjang 487 kilometer (km) senilai US$565 juta, Kalimantan Barat-Kalimantan Tengah sepanjang 1.018 km senilai US$516 juta, dan Kalimantan Tengah-Kalimantan Selatan sepanjang 162 km senilai US$97 juta.

"Total investasi tiga proyek pipa itu sekitar US$1,2 miliar . Ini lumayan besar untuk investasi hilir," ujar Fanshurullah.

Selain itu, masih ada investasi dari proyek pipa gas yang masih berjalan seperti proyek Gresik-Semarang, maupun yang baru akan dimulai tahun ini, Cirebon-Semarang dan Kalija 2. (lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER