Rangkaian LRT Jabodebek Bisa Dihemat Hingga Rp4 Triliun

Setyo Aji Harjanto | CNN Indonesia
Rabu, 10 Jan 2018 10:55 WIB
Pengadaan rangkaian kereta (rollingstock) untuk Kereta Rel Ringan (Light Rail Transit/LRT) Jabodebek dinilai bisa dihemat hingga di bawah Rp4,05 triliun.
Pengadaan rangkaian kereta (rollingstock) untuk Kereta Rel Ringan (Light Rail Transit/LRT) Jabodebek dinilai bisa diefisiensi hingga di bawah Rp4,05 triliun. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pengadaan rangkaian kereta (rollingstock) untuk Kereta Rel Ringan (Light Rail Transit/LRT) Jabodebek bisa dihemat hingga di bawah Rp4,05 triliun setelah PT Industri Kereta Api (INKA) ditunjuk sebagai pemegang proyek tersebut.

"Kami akhirnya sepakat membuat itu dan harganya akan lebih bawah dari dana yang disiapkan itu Rp4,05 triliun PT INKA bisa dibawah itu," terangnya di Gedung Kementerian Koordinator Kemaritiman Jakarta Selasa (9/1).

Luhut pun mengatakan akan mengedepankan konten lokal buatan dalam negeri untuk proyek LRT Jabodebek ini. Ia menambahkan bakal melibatkan semua pemangku kepentingan produksi kereta dalam negeri ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dengan mengedepankan konten lokal tersebut, ia berharap akan mendorong kebangkitan industri dalam negeri. Ia menilai Indonesia punya kemampuan untuk mengembangkan industri perkerataapian.

"Kami ramai-ramai sepakat dengan semua stakeholder yang hadir bahwa kita mau bikin local content. Semua terlibat, ada Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT), ada INKA, ada KAI, Kementerian Perhubungan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Di sisi, lain Pelaksana Tugas (Plt) PT INKA Mohammad Nur Sodiq menyatakan pihaknya telah diminta oleh Luhut agar biaya pengadaan rollingstock lebih efisien. Ia menilai, produksi rollingstock dari PT INKA harus memuat tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) minimal 42 persen.

"Tapi kami ingin lebih dari itu lah. Produknya ini kan produk dalam negeri," terang Sodiq saat ditemui setelah rapat koordinasi penyediaan rollingstock di Gedung Kementerian Koordinator Kemaritiman Jakarta Selasa (9/1).

Sementara itu, Luhut berujar pihaknya tetap akan menggunakan konsultan asing untuk memonitor produksi rollingstock agar kualitasnya tetap baik. Selain itu, untuk propulsi atau mesin penggerak kereta listrik dari rangkaian kereta (trainset) tersebut masih akan diimpor.

"Kami akan tetap pakai dari luar, karena belum bisa bikin mesinnya. Tapi kami akan minta alih teknologi, Jadi semua kita bikin. Cara begini akan kita bawa ke proyek lain."


"Jadi create dari Indonesia, manufaktur Indonesia. Kalau ada yang kurang sedikit biarlah, karena ini produk dalam negeri, kita harus mulai menunjukkan kalau Indonesia bangkit dalam industrinya," imbuh Luhut.

Sodiq menambahkan, pemerintah menyerahkan kepada PT INKA terkait dengan konsultan asing yang akan memonitor pengerjaan rollingstock LRT Jabodebek.
Sampai saat ini pihaknya masih belum menyebutkan siapa yang akan bekerjasama terkait produksi rollingstock ini.

"Tapi untuk partnership nanti kami lihat lagi dan kami juga bicara longterm bagaimana pengembangan industri ini. Tetap kami tidak bisa sendiri, harus ada partner lah. Tadi kan Pak Menteri bilang akan ada konsultan yang bantu," tutur Sodiq. (lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER