Nelayan Dinilai Belum Siap Terima Kapal Bekas Sitaan

Setyo Aji Harjanto | CNN Indonesia
Rabu, 10 Jan 2018 16:26 WIB
Federasi Serikat Nelayan Nusantara (FSNN) menilai kapal asing hasil sitaan pemerintah tersebut kebanyakan berkapasitas besar.
Federasi Serikat Nelayan Nusantara (FSNN) menilai kapal asing hasil sitaan pemerintah tersebut kebanyakan berkapasitas besar. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Federasi Serikat Nelayan Nusantara (FSNN) menilai perlu tindakan lebih lanjut dari pemerintah kepada koperasi nelayan terkait penyerahan kapal asing hasil sitaan. Ketua FSNN Sutrisno mengatakan, saat ini koperasi yang dikelola betul-betul oleh nelayan skalanya masih kecil.

Pasalnya, kapal asing hasil sitaan pemerintah tersebut menurut Sutrisno kebanyakan berkapasitas besar. Otomatis, menurut Sutrisno biaya produksi awal yang digunakan untuk operasional kapal tersebut akan tinggi.

"Saya melihat hari ini koperasi nelayan kita itu kecil sementara saya tahu untuk modal melaut kapal besar itu biayanya Rp300 juta-Rp500 juta juga modal di awal," ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui telepon Rabu (10/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selain itu, ia juga menilai jika kapal sitaan tersebut hendak diserahkan kepada nelayan, maka harus sesuai dengan kebutuhan dan tepat sasaran. Apabila tidak sesuai dengan kebutuhan nelayan yang menerima, maka kapal harus melakukan penyesuaian seperti renovasi kapal dan alat tangkap.

Meskipun demikian ia tetap setuju apabila nantinya ada skema penyerahan kapal hasil sitaan kepada nelayan lokal. Ia menilai langkah tersebut sudah bagus namun, perlu skema lebih lanjut dari pemerintah.

"Saya pikir kalau itu diarahkan untuk nelayan atau digunakan untuk nelayan itu merupakan satu pemikiran yang bagus tentunya kami sangat menyambut baik," terang dia.

Ia berharap apabila nanti ada skema penyerahan kapal hasil sitaan kepada nelayan, pemerintah sebaiknya melakukan pelatihan untuk pengoperasiannya.
Selain itu dengan modal awal yang cukup besar ini menurut ia alangkah baiknya pemerintah memberikan subsidi untuk biaya operasional kapal hasil sitaan tersebut.

"Karena kalau diserahkan gelondongan, saya yakin tidak semua nelayan kami mampu. Apalagi dengan kapal yang kapasitas besar, tentunya harus ada lagi pelatihan-pelatihan untuk mengoperasikan kapal, maupun alat tangkap yang digunakan nantinya," tuturnya.

Ia berharap, jangan sampai nantinya kapal hasil sitaan tersebut justru diterima oleh pengusaha, bukan koperasi nelayan. Besar harapan Sutrisno agar penyerahan kapal ini tepat sasaran.

Di sisi lain pemerintah menurut Sutrisno harus melakukan evaluasi dari tindakan penenggelaman kapal selama ini apakah memang benar-benar memberikan efek jera kepada kapal-kapal asing yang melanggar.

"Kalo ada wacana kesana itu lebih bagus tapi harus menilai dulu mengevaluasi apakah memang, yang dilakukan oleh Ibu Menteri Kelautan dan Perikanan ini sudah menimbulkan efek jera atau belum," ujarnya.


Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menilai, pemerintah sebaiknya mengalihkan kepemilikan kapal asing hasil sitaan kepada nelayan untuk digunakan kembali melaut, daripada menenggelamkan kapal hingga rusak.

Ia menambahkan, menambahkan, kapal-kapal tersebut sebenarnya bisa digunakan oleh nelayan yang tergabung dalam koperasi nelayan dengan proses yang benar. Hal itu dilakukan agar nelayan yang tidak memiliki kapal dapat kembali melaut.

"Kalau barang itu masih ada di sana, buat apa kita tenggelamkan lagi? Sudahlah, kemarin sudah kita tenggelamkan. Sekarang dipakai saja untuk nelayan kita dengan koperasi tadi," ujar Luhut. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER