Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Keuangan mencatat, total outstanding utang pemerintah hingga akhir Desember 2017 telah mencapai Rp3.938,7 triliun. Total utang tersebut mencapai sekitar 29,2 persen terhadap PDB.
Mengutip
Antara, Selasa (16/1), Kementerian Keuangan dalam keterangan resminya menjabarkan jumlah utang tersebut, terdiri dari pinjaman sebesar Rp744 triliun dan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp3.194,7 triliun.
Adapun jumlah
outstanding SBN tersebut belum termasuk penerbitan "prefunding" yang dilakukan pemerintah di akhir 2017 sebesar 4 miliar dolar AS yang dicatatkan pada 2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam portofolio SBN tersebut, porsi penerbitan SBN berdenominasi valas lebih kecil dibandingkan rupiah, masing-masing sebesar Rp853,6 triliun dan Rp2.341,1 triliun.
Dari portofolio pinjaman, porsi pinjaman luar negeri juga relatif rendah yaitu Rp738,4 triliun atau sekitar 18,7 persen terhadap total outstanding. Hal ini diklaim pemerintah, menandakan masih terjaganya risiko kurs dari porsi utang pemerintah.
Rasio utang yang berada pada kisaran 29,2 persen terhadap PDB ini juga diklaim pemerintah menandakan utang Indonesia hingga akhir Desember 2017 masih masuk dalam kategori aman.
Sementara itu, porsi pembiayaan utang pemerintah pada 2017 tercatat mencapai Rp426,1 triliun atau sekitar 99,8 persen dari target APBNP sebesar Rp426,9 triliun.
Dari porsi pembiayaan tersebut, penerbitan SBN mencapai Rp441,8 triliun atau sekitar 102 persen dari target sebesar Rp432,9 persen.
(agi)