Pertamina Jagokan Tiga Lapangan Migas Genjot Produksi di 2018

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Jumat, 19 Jan 2018 03:15 WIB
Pertamina EP Asset 4 menunjuk tiga lapangan migas sebagai jagoan untuk mengerek produksi tahun ini, yaitu Sukowati, CPP Gundih, dan Donggi-Matindo.
Pertamina EP Asset 4 menunjuk tiga lapangan migas sebagai jagoan untuk mengerek produksi tahun ini, yaitu Sukowati, CPP Gundih, dan Donggi-Matindo. (Antara Foto/Zabur Karuru).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina EP Asset 4 menunjuk tiga lapangan minyak dan gas sebagai jagoan untuk mengerek produksi migas tahun ini. Adalah Sukowati di Jawa Timur, CPP Gundih di Jawa Tengah, dan Donggi-Matindo di Sulawesi Tenggara.

"Lapangan unitisasi Sukowati di Bojonegoro, CPP Gundih di Blora, serta Donggi-Matindok di Banggai, Sulawesi Tenggara, menjadi andalan Pertamina EP Asset 4 untuk menggenjot produksi migas," kata General Manager Pertamina EP Asset 4 Agus Amperianto, mengutip Antara, Kamis (18/1).

Lebih lanjut ia bilang, produksi minyak dari lapangan unitisasi Sukowati ditargetkan menjadi kontributor terbesar produksi minyak Pertamina EP Asset 4 tahun ini, yaitu lebih dari 6.000 barel minyak per hari (BOPD).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, produksi gas terbesar berasal dari CPP Gundih dari sumur-sumur di Kedung Tuban, Kedung Lusi, dan Randu Blatung di Kabupaten Blora, Jawa Tegah sebesar 44 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan Donggi-Matindok sebesar 105 MMSCFD.

"Produksi minyak tahun ini ditargetkan 14.032 BOPD, naik dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar 13.096 BOPD dan produksi gas 162,93 MMSCFD, naik dari realisasi 2017 sebesar 143,96 MMSCFD," ujarnya.

Peningkatan produksi juga diupayakan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) itu melalui sinergi dengan sesama bisnis unit Pertamina, yaitu PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), anak usaha PT Pertamina Hulu Energi.

Pertamina EP Asset 4 dan PHE WMO fokus bersinergi untuk dapat meningkatkan produksi dari lapangan lepas pantai (offshore) di lapangan Poleng/Gresik, Jawa Timur.

Target kenaikan produksi migas Pertamina EP Asset 4 fokus pada lima skala konsolidasi prioritas perusahaan, yaitu konsolidasi dalam metode pengoperasian, mata rantai suplai, dan pengembangan sumber daya manusia. Selain itu, pengembangan lingkungan, serta keandalan fasilitas produksi dan peralatan.

"Untuk mencapai target produksi tersebut, kami tetap mengedepankan operation excellence dan aspek keselamatan atau HSSE," jelasnya.

Agus mengakui, untuk mencapai target yang diproyeksikan tahun ini, bukan upaya yang mudah. Sedikitnya ada tiga tantangan yang dihadapi Pertamina EP Asset 4. Pertama, pekerjaan investasi terkait dengan pengembangan bisnis perusahaan yang memerlukan antisipasi compliance dan dukungan dari pemangku kepentingan di daerah dimana tahun ini memasuki tahun politik (pemilihan kepala daerah).

Kedua, kerja sama dan komunikasi harus ditingkatkan dengan prinsip KKKS, yaitu konsolidasi, komunikasi, koordinasi, dan sinergi dengan semua pihak agar pekerjaan lancar di lapangan.

"Ketiga, tantangan di bidang subsurface, seperti sumur-sumur yang mengalami masalah kepasiran dan lain-lain akan ditanggulangi dengan inovasi yang terus kami kembangkan dari 'continous improvement' yang kami lakukan bersama tim," imbuhnya.

Pertamina EP Asset 4 memiliki wilayah kerja yang paling luas di antara lima aset lainnya di Pertamina EP. Yakni, terdiri dari empat lapangan, yaitu Cepu Field di Blora, Jawa Tengah, Poleng Field di Jawa Timur, Donggi- Matindok Field di Kabupaten Banggai Sulawesi Tenggara, dan Papua Field di Kabupaten Sorong, Papua Barat. (antara/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER