Indonesia Bakal Lobi Uni Eropa Soal 'Boikot' Biodiesel Sawit

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 19 Jan 2018 19:21 WIB
Kementerian Luar Negeri menyatakan bakal segera melobi Dewan Eropa dan Uni Eropa terkait proposal untuk menghapus penggunaan biodiesel dari kelapa sawit.
Kementerian Luar Negeri menyatakan bakal segera melobi Dewan Eropa dan Uni Eropa terkait proposal untuk menghapus penggunaan biodiesel dari kelapa sawit. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri menyatakan bakal segera melobi Dewan Eropa dan Uni Eropa terkait proposal untuk menghapus penggunaan biodiesel dari kelapa sawit. Rencananya, lobi ini akan dilakukan dalam waktu dekat dibantu oleh Kementerian Perdagangan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, negosiasi harus dilakukan karena rencana itu bersifat diskriminatif. Sebab, Uni Eropa adalah salah satu pasar terpenting bagi kelapa sawit Indonesia.

Sehingga, jika ada pelarangan impor, tentu akan berdampak signifikan bagi kepentingan ekonomi nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Ekspor per semester I 2017 silam, ekspor minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil) tercatat 2,7 juta ton, atau melonjak signifikan 42,1 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya 1,9 juta ton. Angka ini mengambil 16,26 persen dari total ekspor nasional sebesar 16,6 juta ton.

“Saya dengan Mendag akan melakukan negosiasi dengan dewan Eropa dan komisi Eropa. Lobi itu sudah kami lakukan dari sejak lama. Pihak-pihak itulah yang kami ajak bicara,” jelas Retno ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (18/1).

Ia berargumen, sampai saat ini Uni Eropa belum melihat budidaya kelapa sawit berkelanjutan yang dilakukan oleh Indonesia. Maka dari itu, ia berani menyebut bahwa rencana kebijakan Uni Eropa itu bersifat tebang pilih.

Hanya saja, masih ada peluang keputusan itu dibatalkan, sebab parlemen Eropa masih harus konsinyasi lagi dengan Dewan Eropa dan Komisi Eropa. Sehingga, ruang diskusi seharusnya masih terbuka lebar.

“Kalau bicara mengenai sustainable palm oil mari bicara data. Sustainable Palm Oil Indonesia sebagai cara untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDG) itu yang tidak dilihat mereka. Pada saat bicara sawit, kami juga bicara mengenai hidup belasan juta manusia yang bergantung pada sawit,” tutur dia.


Sebelumnya, politisi Uni Eropa mendukung "Report on the Proposal for a Directive of the European Parliament and of the Council on the Promotion of the use of Energy from Renewable Sources" dalam pemungutan suara di kantor Parlemen Eropa, Strasbourg, Prancis, Rabu pekan ini.

Proposal energi tersebut mengatur bahwa energi terbarukan akan digunakan sedikitnya 35 persen dari keseluruhan penggunaan energi Eropa pada 2030.

Hal itu termasuk ketentuan bahan bakar dari energi terbarukan, yang membatasi bahan bakar dari makanan dan tanaman yang dituding menyebabkan penggundulan hutan dan kenaikan harga pangan, yaitu kelapa sawit. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER