Tingkat Okupansi KA Perintis Masih di Bawah 50 Persen

SAH | CNN Indonesia
Minggu, 21 Jan 2018 05:53 WIB
Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri mengatakan, tingkat okupansi Kereta Api (KA) perintis tidak mencapai 50 persen dalam kurun dua tahun terakhir.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri mengatakan, tingkat okupansi Kereta Api (KA) perintis tidak mencapai 50 persen dalam kurun dua tahun terakhir. (CNN Indonesia/Kurniawan Dian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri mengatakan, tingkat okupansi (load factor) Kereta Api (KA) perintis tidak mencapai 50 persen dalam kurun dua tahun terakhir (2016-2017). Kendati demikian, tingkat okupansinya di tahun 2017 mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

"Artinya pelayanan yang kami berikan digunakan semakin banyak oleh masyarakat setempat (di daerah KA perintis)," terang Zulfikri dalam acara penandatanganan kontrak KA Perintis Tahun 2018 di Gedung Kemenhub, Jakarta, Jumat (19/1).

Selama tahun 2016, tingkat okupansi KA Perintis hanya 39,85 persen dari jumlah seluruh ketersediaan kursi. Sementara di tahun 2017 tercatat sebanyak 45,77 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun total jumlah penumpang yang diangkut selama tahun 2016 sebanyak 1.282.817 penumpang. Lalu, pada tahun 2017 sebanyak 1.417.338 penumpang.

"Artinya ada sekitar 200 ribu penumpang bertambah di tahun 2017," imbuh dia.

Angka okupansi tersebut, menurut dia, belum memenuhi target yang dipatok pihaknya, yakni sebesar 70 persen. Apabila sudah memenuhi target di atas 70 persen, maka akan dikenakan skema kewajiban pelayanan publik (Public Service Obligation/PSO).

Zulfikri menjelaskan, tingkat okupansi yang belum mencapai target ini dikarenakan kurangnya konektivitas KA perintis dengan moda transportasi umum lain.

"Kalau seandainya tarif, itu sudah rendah sekali, tidak boleh kami menurunkan tarif rendah sekali karena di sana juga ada pelayanan transportasi lain," imbuhnya.

Saat ini, tarif KA perintis berkisar antara Rp3.000-Rp4.000 untuk sekali perjalanan.

Zulfikri mengatakan, data tingkat okupansi KA perintis dihitung berdasarkan lima dari total enam rute pelayanan yakni, KA Perintis Aceh (KA Cut Meutia), KA Perintis Sumatera Selatan (KA Kertalaya), KA Perintis Jawa Barat (KA Siliwangi), KA Perintis Jawa Tengah (KA Batara Kresna) dan KA Perintis Jawa Timur (KA Jenggala).

Ia mengatakan, tidak menghitung total tingkat okupansi keenam KA perintis karena rute KA Perintis Sumatera Barat (KA Lembah Anai) baru beroperasi pada November 2016. Sementara kelima rute lainnya sudah beroperasi sejak awal tahun 2016.

"Karena rute KA perintis yang di Sumatera Barat baru beroperasi di bulan November 2016. Mungkin tidak kami masukan dalam perbandingan karena tidak memberikan gambaran," imbuh Zulfikri. (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER