Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen PT Garuda Indonesia Tbk mengakui telah melakukan penyesuaian layanan kepada penumpang sesuai rute dan waktu tempuh perjalanan. Sebelumnya, Serikat Pekerja PT Garuda Indonesia Bersatu mengeluhkan sejumlah layanan kepada penumpang telah berkurang sebagai bagian dari upaya efisiensi biaya membabibuta yang dilakukan oleh perseroan.
Direktur Layanan Garuda Indonesia Nicodemus P Lampe menegaskan, manajemen tidak mengurangi layanan kepada penumpang. Pihaknya, menurut dia, hanya ingin memaksimalkan efektivitas dari setiap layanan yang diberikan kepada penumpang.
Ia mencontohkan, manajemen tidak memberikan minuman hangat kepada penumpang penerbangan ultra pendek atau yang di bawah 45 menit. Pasalnya, jeda waktu penyajian sangat pendek. Namun untuk penerbangan yang waktu tempuhnya satu jam ke atas, layanan tersebut masih diberikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sangat memperhatikan penumpang karena kasihan, kalau (disajikan) tapi belum diminum karena panas, tetapi pesawat sudah akan mendarat," ujar Nicodemus melalui pesan singkat kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (23/1) malam.
Kemudian, layanan ruang tunggu
(lounge) bagasi kepada penumpang bisnis dan pemilik kartu anggota Garuda Miles di sejumlah kota dihilangkan mengingat pengantaran bagasi di beberapa bandara sudah bisa lebih cepat sehingga penumpang tidak memanfaatkan lounge tunggu tersebut. Kendati demikian, Nicodemus menekankan bahwa pengambilan bagasi untuk kelas utama tersebut tetap dilakukan pada area khusus dan untuk Jakarta dan Bali, layanan lounge untuk menunggu bagasi tetap ada.
"Kami tiadakan
lounge-nya karena di beberapa bandara ketika penumpang tiba, di area pengambilan bagasinya sudah siap dan ada staff khusus yang mengatur hal ini," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Senior Manager Public Relation Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengungkapkan sejumlah layanan juga diberikan dengan memperhatikan efektivitas kerja awak kabin. Ia mencontohkan, permen yang tadinya ditawarkan langsung kepada penumpang kini diletakkan di dekat area pengambilan koran di pintu masuk masuk. Dengan demikian, penumpang yang menginginkan permen bisa langsung mengambilnya.
Ikhsan mengungkapkan, setiap layanan yang diberikan oleh perseroan menyesuaikan kebutuhan penumpang yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner berkala. Penumpang, lanjut Iksan, sekarang menginginkan pelayanan yang cepat, aman, dan nyaman.
Misalnya, demi kenyamanan penumpang, perseroan kini telah memasang kamera pemantau penanganan bagasi yang bisa dilihat oleh penumpang di sejumlah bandara.
"Prinsip perseroan, hal yang terkait keselamatan dan layanan itu tidak bisa diganggu," tegasnya.
(agi)