
BP Batam Gemas Lihat Banyak Lahan Nganggur di Batam
Galih Gumelar, CNN Indonesia | Rabu, 24/01/2018 11:19 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengusahaan (BP) Batam mengaku gemas melihat banyaknya lahan tidak produktif di kawasannya. Apalagi, luasan lahan menganggur tersebut tak main-main, yaitu mencapai 5.000 hektare (ha) hingga 6.000 ha.
Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo menerangkan, hal ini bisa menghambat investasi sebab banyak penanam modal yang mau berinvestasi di Batam, namun terhalang karena tidak tersedianya lahan.
Padahal, investasi ini penting agar pertumbuhan ekonomi Batam bisa mencapai 7 persen setelah sempat mundur ke kisaran 5 persen.
“Kunci lahan ini paling penting. Di masa lalu, banyak investor datang tapi lahan sudah dimiliki oleh orang,” ujar Lukita ditemui di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Selasa (23/1) malam.
Makanya, baru-baru ini terbit Peraturan Kepala (Perka) BP Batam Nomor 27 Tahun 2017 yang meminta pemilik lahan di Batam untuk segera menggarap lahan yang dimilikinya.
Jika tidak, maka BP Batam tak segan-segan mencabut izin penggunaan lahannya. BP Batam juga intensif melakukan pemanggilan terhadap pemilik lahan menganggur tersebut.
Lebih lanjut Lukita mengatakan, kebijakan ini cukup berhasil. Sebab, dalam kurun sebulan setelah peraturan itu berlaku, banyak pemilik tanah yang memenuhi panggilan BP Batam untuk menjelaskan rencana pemanfaatan lahan tersebut.
“Pemanggilan ini kami lakukan bertahap. Kami meminta mereka datang dan kami kasih tahu apa yang kami minta. Yang pasti, mereka harus menyiapkan rencana bisnis (business plan). Setelah siapkan business plan mereka kembali sebulan kemudian. Lalu kami uji apakah itu layak apa tidak,” terang dia.
Namun, tentu saja dibutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk mengkaji business plan tersebut. Ia bilang, sejauh ini hasilnya lumayan efektif, sehingga BP Batam berencana untuk meneruskan kebijakan tersebut.
“Kami berharap, ini bisa dilakukan seterusnya, karena lahan ini besar sekali. Jangan sampai semuanya bangun rumah toko (ruko), resor, semua ini harus seimbang,” tutur Lukita.
Dengan langkah ini, ia berharap investasi tak perlu mengantre kembali sehingga bisa meningkatkan nilai realisasi investasi investasi di Batam. Adapun sepanjang tahun lalu, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar US$1,11 miliar atau naik hampir tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya US$471,36 juta.
Lukita sendiri tak menyebut target realisasi investasi tahun ini. Namun, ia mengaku, telah meneken persetujuan dua rencana PMA yang diajukan oleh perusahaan asal China di awal bulan ini. Salah satunya, yaitu PT Hong Sheng Plastic Industry dengan nilai US$3,75 juta.
“Di awal 2018 ini, saya sudah menandatangani dua komitmen investasi dari China. Saya sudah melihat minat investasi berdatangan, dan salah satu mencapai pertumbuhan ekonomi 7 persen ya dengan investasi,” pungkasnya. (bir)
Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo menerangkan, hal ini bisa menghambat investasi sebab banyak penanam modal yang mau berinvestasi di Batam, namun terhalang karena tidak tersedianya lahan.
Padahal, investasi ini penting agar pertumbuhan ekonomi Batam bisa mencapai 7 persen setelah sempat mundur ke kisaran 5 persen.
“Kunci lahan ini paling penting. Di masa lalu, banyak investor datang tapi lahan sudah dimiliki oleh orang,” ujar Lukita ditemui di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Selasa (23/1) malam.
Makanya, baru-baru ini terbit Peraturan Kepala (Perka) BP Batam Nomor 27 Tahun 2017 yang meminta pemilik lahan di Batam untuk segera menggarap lahan yang dimilikinya.
Jika tidak, maka BP Batam tak segan-segan mencabut izin penggunaan lahannya. BP Batam juga intensif melakukan pemanggilan terhadap pemilik lahan menganggur tersebut.
Lebih lanjut Lukita mengatakan, kebijakan ini cukup berhasil. Sebab, dalam kurun sebulan setelah peraturan itu berlaku, banyak pemilik tanah yang memenuhi panggilan BP Batam untuk menjelaskan rencana pemanfaatan lahan tersebut.
“Pemanggilan ini kami lakukan bertahap. Kami meminta mereka datang dan kami kasih tahu apa yang kami minta. Yang pasti, mereka harus menyiapkan rencana bisnis (business plan). Setelah siapkan business plan mereka kembali sebulan kemudian. Lalu kami uji apakah itu layak apa tidak,” terang dia.
Namun, tentu saja dibutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk mengkaji business plan tersebut. Ia bilang, sejauh ini hasilnya lumayan efektif, sehingga BP Batam berencana untuk meneruskan kebijakan tersebut.
“Kami berharap, ini bisa dilakukan seterusnya, karena lahan ini besar sekali. Jangan sampai semuanya bangun rumah toko (ruko), resor, semua ini harus seimbang,” tutur Lukita.
Dengan langkah ini, ia berharap investasi tak perlu mengantre kembali sehingga bisa meningkatkan nilai realisasi investasi investasi di Batam. Adapun sepanjang tahun lalu, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar US$1,11 miliar atau naik hampir tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya US$471,36 juta.
Lukita sendiri tak menyebut target realisasi investasi tahun ini. Namun, ia mengaku, telah meneken persetujuan dua rencana PMA yang diajukan oleh perusahaan asal China di awal bulan ini. Salah satunya, yaitu PT Hong Sheng Plastic Industry dengan nilai US$3,75 juta.
“Di awal 2018 ini, saya sudah menandatangani dua komitmen investasi dari China. Saya sudah melihat minat investasi berdatangan, dan salah satu mencapai pertumbuhan ekonomi 7 persen ya dengan investasi,” pungkasnya. (bir)
ARTIKEL TERKAIT

Pemerintah Ingin Xiaomi Ekspansi Pabrik di Batam
Ekonomi 1 tahun yang lalu
Ada Rp1.000 Triliun Investasi Belum Terealisasi Sejak 2010
Ekonomi 1 tahun yang lalu
Menko Darmin: Harga Acuan Bahan Pangan Belum Akan Ditambah
Ekonomi 1 tahun yang lalu
Pemerintah Restui Impor Borongan IKM di Kawasan Berikat
Ekonomi 1 tahun yang lalu
Pemerintah Serahkan Pengelolaan Pelabuhan Bebas ke BP Batam
Ekonomi 2 tahun yang lalu
BP Batam Bakal Pangkas Izin Lalu Lintas Barang jadi Dua Hari
Ekonomi 2 tahun yang lalu
BACA JUGA

Ma'ruf: Anak Sekolah Tolak Hormat Bendera Sebaiknya Dibina
Nasional • 29 November 2019 03:15
Ratusan Ponsel Selundupan Batam Diamankan di Bengkalis
Nasional • 12 November 2019 17:08
Penyelundup 21 Kg Sabu dari Malaysia Terancam Hukuman Mati
Nasional • 02 November 2019 08:15
Tokoh Batam Minta Jokowi Selesaikan FIR dengan Singapura
Nasional • 21 October 2019 06:15
TERPOPULER

Jubir Ungkap Beda Erick Thohir dan Rini Soemarno Urus BUMN
Ekonomi • 1 jam yang lalu
Erick Ogah Bangun Gedung Arsip Era Rini: Sekarang Era iCloud
Ekonomi 28 menit yang lalu
Anak-Cucu Usaha Bejibun, Pertamina Bakal Lebur Jadi Holding
Ekonomi 7 jam yang lalu