Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) menjamin stabilitas nilai tukar tahun ini akan terjaga. Hal itu didukung oleh membaiknya kondisi perekonomian dan sektor keuangan.
"Kami tidak mempunyai target untuk mencapai nilai tukar tertentu karena nilai tukar yang ada akan selalu mencerminkan (kondisi) fundamental yang ada," ujar Gubernur BI Agus DW Martowardojo di Jakarta, Selasa (23/1).
Agus mengungkapkan, sepanjang tahun lalu, rupiah memang terdepresiasi 0,6 persen terhadap dolar AS. Sementara itu, tahun sebelumnya, rupiah masih terapresiasi 2,3 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Agus, fluktuasi nilai tukar tahun ini akan dipengaruhi oleh dinamika di sektor keuangan global. Beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya kelanjutan kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), normalisasi neraca The Fed, dan normalisasi kebijakan moneter di negara maju. Normalisasi tersebut berisiko mendorong aliran modal bergerak dari negara berkembang ke negara maju.
Kondisi defisit transaksi berjalan, menurut Agus, juga akan berpengaruh pada nilai tukar. Defisit transaksi berjalan tahun ini, diperkirakan bakal melebar ke kisaran dua hingga 2,5 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Tahun lalu, defisit transansi berjalan masih di bawah dua persen dari PDB.
Namun, Agus mengingatkan, Indonesia telah mendapatkan kenaikan peringkat utang dari sejumlah lembaga pemeringkat internasional. Mulai dari Standard & Poor's yang mengerek peringkat utang Indonesia menjadi layak investasi, hingga Fitch yang juga menaikkan peringkat Indonesia dari BBB- menjadi BBB.
"Kami melihat, di tahun 2018, dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dengan stabilitas makro dan keuangan yang terjaga akan membuat dana masuk ke Indonesia akan tetap baik," ujarnya.
Sebagai informasi, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 mengasumsikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di level Rp13.400 per dolar AS. Adapun kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada pukul dua siang ini tercatat Rp13.318 per dolar AS.
(agi)