Baru 3,9 Persen dari Proyek 35 Ribu MW yang Beroperasi

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Sabtu, 27 Jan 2018 18:35 WIB
Sepanjang tahun lalu, kapasitas pembangkit listrik bagian proyek listrik 35 ribu megawatt (MW) yang telah beroperasi baru 1.358 MW atau 3,9 persen dari target.
Sepanjang tahun lalu, kapasitas pembangkit listrik bagian proyek listrik 35 ribu megawatt (MW) yang telah beroperasi baru 1.358 MW atau 3,9 persen dari target. (CNN Indonesia/Galih Gumelar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, sepanjang tahun lalu, kapasitas pembangkit listrik bagian mega proyek kelistrikan 35 ribu megawatt (MW) yang telah beroperasi (COD) baru 1.358 MW atau 3,9 persen dari target.

"Capaian program 35 ribu MW, yang sudah COD itu 1.358 MW," ujar ‎Wakil Menteri Menteri ESDM Arcandra Tahar saat berbincang dengan awak media di kantornya, Jumat (26/1).

Sementara, sisanya masih dalam proses. Jika dirinci, sebagian besar pembangkit sudah memasuki tahap konstruksi dengan total kapasitas mencapai 17.096 MW. Kemudian, pembangkit yang baru pada tahap penandatangan perjanjian jual beli listrik (PPA) namun belum konstruksi 12.724 MW, pengadaan 2.894 MW, dan perencanaan 1.788 MW.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dalam kesempatan berbeda, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Andy Noorsaman Someng mengungkapkan masih minimnya jumlah pembangkit listrik yang beroperasi akibat pembangunan proyek pembangkit listrik membutuhkan waktu bertahun-tahun.

Selain itu, waktu pengerjaan pembangunan pembangkit juga berbeda-beda sesuai jenis dan teknologi yang digunakan.

"Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) itu delapan bulan bisa [beroperasi] tetapi kalau PLTU setidaknya memerlukan waktu minimum dua tahun," ujar Andy beberapa waktu lalu.


Andy optimistis, proyek 35 ribu MW bakal terealisasi mengingat proses administrasi dan pengadan yang sudah selesai.

Kendati demikian, target penyelesaian seluruh proyek bakal mundur dari target semula 2019 mengingat operasional pembangkit listrik disesuaikan dengan pertumbuhan kebutuhan listrik. Dengan demikian, tidak ada kapasitas yang terbuang percuma.

Sebagai catatan, pada waktu proyek 35 ribu MW dicanangkan rampung 2019, pemerintah mengasumsikan pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen pada 2019. Sementara, dalam realisasinya, pertumbuhan ekonomi masih tertahan di kisaran 5 persen. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER