Mayoritas Proyek Listrik 35 Ribu MW Aktif ada di Sulawesi

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Senin, 29 Jan 2018 07:52 WIB
Kementerian ESDM menyatakan sebagian besar pembangkit listrik dari program 35 ribu megawatt yang telah beroperasi berada di pulau Sulawesi.
Kementerian ESDM menyatakan sebagian besar pembangkit listrik dari program 35 ribu megawatt yang telah beroperasi berada di pulau Sulawesi. (CNN Indonesia/Galih Gumelar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan sebagian besar pembangkit listrik dari program 35 ribu megawatt yang telah beroperasi berada di pulau Sulawesi.

Sebelumnya, hingga 15 Januri 2018, pembangkit listrik program 35 ribu yang beroperasi baru 1.358 MW di mana 466 MW diantaranya dibangun oleh PT PLN (Persero) dan 892 MW sisanya dibangun oleh perusahaan listrik swasta (IPP).

"Pembangkit 35 ribu MW yang telah beroperasi tersebar di wilayah Sulawesi dengan total 538 MW, disusul Sumatera 455 MW, Maluku dan Papua 135 MW, Kalimantan 126 MW, sedangkan sisanya tersebar di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 104 MW," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan resmi, dikutip Senin (29/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Agung mengungkapkan, ketersediaan listrik yang memadai, merata dan harga yang terjangkau akan meningkatkan pertumbuhan investasi dan ekonomi masyarakat karenanya pemerintah terus mendorong akses tenaga listrik.

Secara rinci, sebagian besar pembangkit listrik program 35 ribu MW telah memasuki taraf konstruksi yaitu mencapai 17.096 di mana sebanyak 5.657 MW diantaranya dilakukan oleh PLN dan 11.439 MW sisanya dikerjakan oleh pengembang swasta. Kemudian, sebanyak 12.724 MW lainnya sudah kontrak namun belum kontruksi.

"Jadi yang belum melakukan kontrak atau Power Purchase Agreement hanya 4.682 MW. Ini trennya jelas, positif. Sekitar 20.000 MW diantaranya ditargetkan beroperasi pada tahun 2019," ujar Agung.


Di samping proyek 35 ribu MW terdapat juga pembangunan pembangkit yang berasal Fast Track Program (FTP) tahap 1 dan 2 serta Program Reguler yang berjumlah sekitar 7.800 MW.

Agung menjelaskan, ketiga program tersebut, sebesar 6.395 MW diantaranya telah beroperasi. Lebih lanjut, Agung mengungkapkan program 35 ribu MW sangat berkontribusi terhadap rasio elektrifikasi.

Hingga akhir tahun 2017, capaian rasio elektrifikasi nasional mencapai 95,35 persen. Realisasi terebut lebih tinggi dari target yang ditetapkan pemerintah untuk tahun lalu, 92,75 persen. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER