
Jokowi Diminta Panggil WNI Pintar Kembali ke Tanah Air
Lavinda, CNN Indonesia | Jumat, 02/02/2018 07:47 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah diimbau memanggil warga negara Indonesia yang memiliki keahlian di luar negeri untuk kembali ke dalam negeri dan berkarya di Tanah Air, ketimbang mempermudah izin kerja tenaga ahli asing.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi IX bidang Tenaga Kerja, Transmigrasi, Kependudukan, dan Kesehatan DPR RI Okky Asokawati menanggapi kebijakan pemerintah terkait tenaga kerja. Rencananya, Eksekutif akan mempermudah jalur investasi, ekspor, hingga jalan masuk tenaga kerja asing (TKA) kategori ahli ke Indonesia.
"Kami sarankan pemerintah memanggil anak negeri yang memiliki kualifikasi tak kalah dengan TKA. Langkah ini jauh lebih penting daripada mewacanakan deregulasi peraturan dengan mempermudah TKA masuk ke Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (1/2).
Sekretaris Dewan Pakar DPP PPP itu juga menyarankan pemerintah lebih fokus menambah lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia dengan meningkatkan investasi dalam negeri, baik oleh investor domestik maupun investor asing.
Pemerintah diminta lebih waspada dan memperhatikan sensitivitas publik ketika menyusun regulasi baru yang mempermudah masuknya TKA. Pasalnya, rencana tersebut dipastikan akan menimbulkan polemik di tengah publik.
"Kegaduhan tentu tidak baik bagi pemerintahan Jokowi. Kami sebagai partai pendukung pemerintah harus memastikan setiap kebijakan pemerintah dalam koridor kemasalahatan publik," ungkapnya.
Menurut dia, regulasi yang ada saat ini sudah cukup mudah memberi ruang bagi tenaga asing bekerja di tanah air untuk jabatan dan waktu tertentu. Hal itu tercantum dalam Pasal 42 ayat (4) UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan serta Pasal 36 ayat (1) Permenaker No 16 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penggunaan TKA.
Regulasi tersebut memberi pesan penting bahwa TKA yang dapat bekerja di Indonesia harus mampu membagi pengetahuan ke pekerja domestik. Aturan itu ditetapkan untuk memperkuat sekaligus memproteksi tenaga kerja nasional.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menginstruksikan seluruh pembantunya memudahkan jalur investasi, ekspor, hingga jalan masuk tenaga kerja asing kategori ahli ke Indonesia.
Hal itu diketahui dari pernyataan Sekretaris Kabinet Pramono Anung usai dua rapat terbatas mengenai investasi dan ekspor yang dipimpin Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Presiden, Rabu (31/1).
"Kami menyadari banyak keluhan berkaitan dengan izin tenaga kerja asing yang masih berbelit. Presiden menginstruksikan Menkumham, Menaker, Mendag, Menperin, Menteri KKP, Menteri ESDM untuk disederhanakan," ujar Pramono, Rabu (31/1). (lav/lav)
Hal itu disampaikan Anggota Komisi IX bidang Tenaga Kerja, Transmigrasi, Kependudukan, dan Kesehatan DPR RI Okky Asokawati menanggapi kebijakan pemerintah terkait tenaga kerja. Rencananya, Eksekutif akan mempermudah jalur investasi, ekspor, hingga jalan masuk tenaga kerja asing (TKA) kategori ahli ke Indonesia.
"Kami sarankan pemerintah memanggil anak negeri yang memiliki kualifikasi tak kalah dengan TKA. Langkah ini jauh lebih penting daripada mewacanakan deregulasi peraturan dengan mempermudah TKA masuk ke Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (1/2).
Sekretaris Dewan Pakar DPP PPP itu juga menyarankan pemerintah lebih fokus menambah lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia dengan meningkatkan investasi dalam negeri, baik oleh investor domestik maupun investor asing.
Pemerintah diminta lebih waspada dan memperhatikan sensitivitas publik ketika menyusun regulasi baru yang mempermudah masuknya TKA. Pasalnya, rencana tersebut dipastikan akan menimbulkan polemik di tengah publik.
"Kegaduhan tentu tidak baik bagi pemerintahan Jokowi. Kami sebagai partai pendukung pemerintah harus memastikan setiap kebijakan pemerintah dalam koridor kemasalahatan publik," ungkapnya.
Menurut dia, regulasi yang ada saat ini sudah cukup mudah memberi ruang bagi tenaga asing bekerja di tanah air untuk jabatan dan waktu tertentu. Hal itu tercantum dalam Pasal 42 ayat (4) UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan serta Pasal 36 ayat (1) Permenaker No 16 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penggunaan TKA.
Regulasi tersebut memberi pesan penting bahwa TKA yang dapat bekerja di Indonesia harus mampu membagi pengetahuan ke pekerja domestik. Aturan itu ditetapkan untuk memperkuat sekaligus memproteksi tenaga kerja nasional.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menginstruksikan seluruh pembantunya memudahkan jalur investasi, ekspor, hingga jalan masuk tenaga kerja asing kategori ahli ke Indonesia.
Hal itu diketahui dari pernyataan Sekretaris Kabinet Pramono Anung usai dua rapat terbatas mengenai investasi dan ekspor yang dipimpin Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Presiden, Rabu (31/1).
"Kami menyadari banyak keluhan berkaitan dengan izin tenaga kerja asing yang masih berbelit. Presiden menginstruksikan Menkumham, Menaker, Mendag, Menperin, Menteri KKP, Menteri ESDM untuk disederhanakan," ujar Pramono, Rabu (31/1). (lav/lav)
ARTIKEL TERKAIT

Menko Luhut Sebut Keinginan Jokowi Privatisasi Empat Bandara
Ekonomi 1 tahun yang laluJokowi Bakal Permudah Tenaga Kerja Asing Masuk ke Indonesia
Ekonomi 1 tahun yang lalu
Ekspor RI Kalah dari Thailand, Jokowi Tegur Mendag Enggar
Ekonomi 1 tahun yang laluJokowi Sebut Lartas Impor Cuma 'Akal-akalan' Spekulan
Ekonomi 1 tahun yang lalu
Jokowi Ancam Tutup Pusat Promosi Dagang di Luar Negeri
Ekonomi 1 tahun yang lalu
Rampung, Tiga Daerah Dapat Air dari Bendungan Sei Padang
Ekonomi 1 tahun yang lalu
BACA JUGA

Jokowi soal Membangun Papua: Siapa Suruh Makan Infrastruktur?
Nasional • 07 December 2019 17:50
Gema Projo Kawal Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf di Kemayoran
Nasional • 07 December 2019 14:47
Amien Rais Sindir Dukungan Tanpa Syarat Zulhas untuk Jokowi
Nasional • 07 December 2019 14:35
PDIP Sebut Jokowi Tak Harus Emosional Tolak Amendemen UUD 45
Nasional • 06 December 2019 21:00
TERPOPULER

Direksi Garuda Terlibat Penyelundupan Harley Diberhentikan
Ekonomi • 4 jam yang lalu
Garuda Indonesia Buka Suara Soal Angkut Mobil Ferrari Merah
Ekonomi 4 jam yang lalu
Ganti Direksi Garuda Terlibat Harley Ilegal Diputus di RUPSLB
Ekonomi 2 jam yang lalu