Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menginstruksikan seluruh pembantunya memudahkan jalur investasi, ekspor, hingga jalan masuk tenaga kerja asing kategori ahli ke Indonesia.
Hal itu diketahui dari pernyataan Sekretaris Kabinet Pramono Anung usai dua rapat terbatas mengenai investasi dan ekspor yang dipimpin Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Presiden, Rabu (31/1).
"Kami menyadari banyak keluhan berkaitan dengan izin tenaga kerja asing yang masih berbelit. Presiden menginstruksikan Menkumham, Menaker, Mendag, Menperin, Menteri KKP, Menteri ESDM untuk disederhanakan," ujar Pramono, Rabu (31/1).
Ia menegaskan, TKA yang masuk ke Indonesia bukan tenaga kerja teknis di lapangan melainkan tenaga kerja ahli berkapasitas setingkat manajer serta direksi, komisaris, dan penasihat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, jalur masuk tenaga kerja ahli dari luar sulit, termasuk masalah kurang fleksibelnya investasi dan ekspor di Indonesia. Padahal kedua hal itu menjadi faktor utama meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Jokowi menargetkan pembantunya menyelesaikan masalah itu dalam dua pekan. Jika tidak selesai, kata Pram, Jokowi bakal menerbitkan peraturan presiden (Perpres) untuk mengatur hal itu.
"Memang sudah tidak zamannya mempersulit investasi, sudah tidak zamannya lagi mempersulit orang mau masuk bekerja di republik ini," ucapnya.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menuturkan, jalur masuk TKA ahli dipermudah guna meningkatkan keahlian tenaga kerja Indonesia di lapangan.
"Hanya mengandalkan guru saja tidak cukup juga. Harus kita permudah masuk (TKA ahli) sehingga yang mengajar guru kita juga ada ahlinya," tutur Darmin.
Menurut dia, selama ini investor masih membutuhkan TKA untuk merealisasikan investasinya. Hanya saja, kadang perizinan TKA itu diperlambat sehingga investor menjadi geram.
Adapun sektor yang masih membutuhkan tenaga kerja asing yakni sektor teknologi digital, termasuk perdagangan elektonik (e-commerce), di mana Indonesia masih membutuhkan programmer, guru, dan pembangun infrastruktur untuk mengakomodasi hal itu. "Makanya ini dalam dua pekan harus beres," jelasnya.
Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan, jumlah TKA di Indonesia tahun 2016 mencapai 74.813 orang. Sebagian besar tenaga kerja ini didominasi tenaga asal China sebanyak 21.271 orang, atau sebanyak 28,43 persen dari total TKA.
(lav)