Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menginstruksikan seluruh aparat berkoordinasi dan bekerja keras untuk menjaga ‘muka’ Indonesia agar tidak kembali tercoreng akibat kebakaran hutan dan lahan.
Selama tiga tahun berturut-turut, Ia mengatakan, Perdana Menteri Singapura dan Malaysia kerap menyampaikan protes kepadanya karena terkena dampak asap kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.
Namun, setahun terakhir tak lagi protes karena memang terjadi penurunan signifikan wilayah kebakaran di Indonesia yakni dari 21.929 hotspot pada 2015 menjadi 2.567 hotspot pada 2017.
“Kemarin ketemu di Asian Summit, India. Mereka minta 2018 seperti 2016-2017 (tidak ada asap). Saya omong saya jamin. Begitu ada asap, muka Indonesia taruh di mana?” kata Jokowi di Istana Negara, Selasa (6/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi menegaskan, Indonesia juga menjadi tuan rumah Asian Games tahun ini. Perhelatan empat tahun sekali ini akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang yang termasuk daerah rawan kebakaran hutan dan lahan.
“Jangan sampai perhelatan itu ada asap dan mengganggu image, penerbangan. Harus bekerja keras agar Asian Games lancar tanpa terganggu kebakaran hutan,” tuturnya.
Jokowi menginstruksikan seluruh kepala daerah beserta aparat mulai dari Panglima TNI, Kapolri, Pangdam, Dandim, Danrem, Kapolda, Kapolres, hingga Kapolsek bekerja di luar rutinitas dalam menangani hal ini.
Ia mencontohkan Aipda Anang di Banjarmasin Tengah, Kalimantan Selatan karena memodifikasi motornya dengan selang air sehingga ia dapat mencapai hotspot yang sulit dicapai mobil.
Di sisi lain, pencegahan merupakan langkah paling efektif mulai dari deteksi dini, memastikan ketersediaan perlengkapan, sumber daya manusia, pengaktifan satuan tugas di provinsi, kabupaten, kota, hingga desa.
“Sehingga kebakaran hutan bukan masalah nasional, jadi berita surat kabar nasional dan internasional. Tidak jadi sorotan internasional. Bukan karena ingin menutupi tapi karena bisa diatasi nyata,” Jokowi menegaskan.
(lav)