Jakarta, CNN Indonesia -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengingatkan Pertamina Hulu Mahakam selaku operator Blok Mahakam untuk memenuhi target lifting yang telah disepakati dalam APBN 2018.
"Blok Mahakam masuk dalam daftar sepuluh besar, baik untuk produksi minyak maupun gas. Untuk itu, kinerja dari blok ini sangat mempengaruhi kinerja lifting migas secara nasional," ujar Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (6/2).
Wisnu mengungkapkan, sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018, target lifting yang di alokasikan untuk Blok Mahakam mencapai 48.271 barel per hari (BOPD) untuk minyak dan 1.110 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk gas bumi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, per 31 Januari 2018, rata-rata pencapaian lifting untuk minyak dari blok ini adalah sebesar 31.053 BOPD dan rata-rata 969 MMSCFD untuk penyaluran gas. Khusus untuk minyak, produksi rata-rata mencapai sekitar 47.653 BOPD dan masih menunggu jadwal lifting untuk dapat memenuhi target di APBN 2018
Untuk pengiriman produksi gas (inlet gas) ke Kilang Bontang, rata-rata per 31 Januari 2018, baru terpenuhi 966 MMscfd dari target Blok Mahakam sebesar 1.108 MMscfd atau 87 persen dari target.
"Pemenuhan target ini sangat penting terutama untuk gas bumi karena Blok Mahakam memasok gas untuk Kilang LNG Badak di Bontang. Apabila pasokan gas ke kilang ini di bawah target, maka penyaluran LNG tidak akan bisa memenuhi komitmen yang telah disepakati," terang Wisnu.
Untuk itu, SKK Migas pun menegaskan siap mendukung Pertamina Hulu Mahakam untuk memastikan kinerja operasi Blok Mahakam sesuai dengan target yang telah disepakati dalam APBN 2018.
(agi)