Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengaku khawatir terhadap perkembangan investasi Tanah Air di tahun politik. Pasalnya, sikap investor cenderung menunggu kepastian (wait and see) di tahun politik.
Enny menyoroti penurunan indeks tendensi bisnis (ITB) pada kuartal pertama tahun lalu, yaitu dari 112,39 menjadi hanya 111,02. Hal ini dinilai menggambarkan optimisme pelaku usaha yang menurun.
"Kalau ingin melihat realisasi investasi dan konsumsi rumah tangga, biasanya panduan yang utama adalah ITB dan ITK (indeks tendensi konsumen)," ujarnya, mengutip Antara, Rabu (7/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komponen ITB yang menurun di antaranya penggunaan kapasitas usaha dan rata-rata jumlah kerja. Dua komponen tersebut menggambarkan kontraksi penambahan tenaga kerja pada tahun ini dan tahun depan.
Indef memperkirakan ITB pada kuartal I 2018 akan turun lagi ke level 108,6. Perkiraan itu bisa lebih rendah apabila pebisnis memilih untuk menunggu (wait and see) yang ditimbulkan oleh pesta demokrasi.
Di sisi lain, sambung Enny, peristiwa besar tahun ini, seperti Asian Games, pilkada serentak, dan pertemuan tahunan Bank Dunia - IMF hanya menggerakkan sektor konsumsi rumah tangga.
"Padahal, untuk bisa mengakselerasi ekonomi, yang dibutuhkan adalah investasi," tutur dia.
Saat ini, ekonomi nasional masih mengandalkan pertumbuhannya melalui konsumsi rumah tangga. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi terbesar dalam struktur PDB 2017, yaitu 56,13 persen.
Sementara, Enny menilai, realisasi investasi merupakan prasyarat pertumbuhan ekonomi berkualitas yang dapat dinikmati oleh pelaku. Makna pertumbuhan ekonomi berkualitas tergambar dari realisasi investasi yang menyerap tenaga kerja lebih banyak.
Enny menyarankan, faktor yang perlu diperbaiki untuk mengatasi persoalan investasi adalah penyelesaian masalah korupsi, efisiensi institusi pemerintah, dan peningkatan akses keuangan.
(antara/bir)