Greenpeace Desak Bank Singapura Akhiri Pendanaan Batu Bara

Lavinda & Antara | CNN Indonesia
Sabtu, 10 Feb 2018 04:55 WIB
Koalisi sejumlah organisasi lingkungan meminta bank-bank besar Singapura menghentikan pembiayaan untuk proyek pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.
Koalisi sejumlah organisasi lingkungan meminta bank-bank besar Singapura menghentikan pembiayaan untuk proyek pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi).
Jakarta, CNN Indonesia -- Koalisi sejumlah organisasi lingkungan termasuk Greenpeace meminta bank-bank besar Singapura menghentikan pembiayaan untuk proyek pembangkit listrik berbahan bakar batu bara yang sangat berpolusi di Asia Tenggara.

Seperti dikutip Antara, koalisi organisasi lingkungan yang dimaksud antara lain, Greenpeace, Walhi, Friends of the Earth, Change (Vietnam), Market Forces, BankTrack dan GreenID.

Mereka mengkritisi DBS yang secara diam-diam mengeluarkan sebuah kebijakan iklim baru pada 26 Januari 2018 terkait pembiayaan pembangkit listrik batu bara di Indonesia dan Vietnam.

Juru kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Asia Tenggara-Indonesia Hindun Mulaika menyebutkan, sebanyak tujuh pembangkit listrik tenaga batubara yang diusulkan akan menghasilkan 1,5 miliar ton CO2 selama masa operasionalnya, setara dengan 30 tahun emisi tahunan Singapura.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hindun mengatakan, DBS telah mendanai beberapa kesepakatan energi yang kontroversial di Indonesia, salah satunya seperti pembangkit Paiton 3 dan Jawa Tengah (Batang).

Lembaga swadaya masyarakat (LSM) itu mengimbau DBS menghentikan pendanaan untuk proyek batu bara dan beralih pada investasi berbasis energi bersih. Pasalnya, pembiayaan yang dilakukan akan menjadi polusi dan bencana bagi iklim di dunia.

Direktur Eksekutif CHANGE Vietnam Hong Hoang mengira, DBS tampaknya berpikir wilayah Eropa pantas mendapatkan udara dan energi yang bersih, sementara warga di Vietnam dan Indonesia hanya perlu mendapatkan teknologi bahan bakar fosil yang menjadi sumber polusi.

"Vietnam memiliki beberapa potensi terbesar di planet ini untuk energi terbarukan. Inilah masa depan kita, bukan energi pencemaran yang ditolak oleh belahan dunia lainnya," ujar Hindun, dikutip Jumat (9/2) (lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER