Fleksibilitas Harga Serapan Gabah Bulog Naik 20 Persen

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Selasa, 13 Feb 2018 15:06 WIB
Pemerintah menaikkan tingkat fleksibilitas harga serapan gabah Perum Bulog sebesar 20 persen dari harga pembelian yang dipatok Inpres 5/2015.
Pemerintah menaikkan tingkat fleksibilitas harga serapan gabah Perum Bulog sebesar 20 persen dari harga pembelian yang dipatok Inpres 5/2015. (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas).
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menaikkan tingkat fleksibilitas harga serapan gabah Perum Bulog sebesar 20 persen dari harga pembelian pemerintah yang dipatok dalam Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah atau Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, keputusan tersebut ditetapkan pada Rapat Koordinasi Bidang Ekonomi dan akan diberlakukan hingga April 2018 nanti.

"Fleksibilitas naik 20 persen untuk gabah. Kami akan evaluasi setiap saat, tapi berjalan sampai April 2018 terlebih dahulu berdasarkan keputusan rakor," ujarnya, mengutip Antara, Senin (12/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Berdasarkan Inpres 5/2015, besaran HPP Perum Bulog untuk gabah kering panen, yaitu Rp3.700 per kilogram (kg) di tingkat petani dan Rp3.750 per kg di tingkat penggilingan.

Sementara, untuk gabah kering giling HPP ditetapkan Rp4.600 per kg di tingkat penggilingan dan Rp4.650 di gudang Bulog.

Dengan fleksibilitas tersebut, maka harga pembelian gabah kering panen oleh Perum Bulog pada tingkat petani bisa berkisar Rp4.440 per kg. Sementara, pada tingkat penggilingan menjadi Rp4.500 per kg.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama Januari 2018, rata-rata harga gabah kering panen di tingkat petani naik 8,42 persen atau menjadi Rp5.415 per kg. Sedangkan, di tingkat penggilingan meningkat 8,41 persen menjadi Rp5.508 per kg dibandingkan Desember 2017.


Pemerintah beberapa waktu lalu telah memutuskan untuk melakukan impor beras umum sebanyak 500 ribu ton. Diperkirakan, akhir Februari 2018 sebanyak 281.000 ton beras akan masuk ke Indonesia.

Enggartiasto menyebut bahwa masuknya beras impor tersebut akan menambah stok Perum Bulog. "Beras impor itu akan masuk dulu ke gudang Bulog. Kami akan lihat perkembangannya nanti, bagaimana penyalurannya. Tetapi, masuk dulu sebagai stok cadangan. Sekarang, stok Perum Bulog di bawah 650 ribu ton," imbuh dia.

Berdasarkan data dari Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kemendag, harga beras khususnya kualitas medium tercatat turun, meski tipis. Pada akhir pekan lalu, rata-rata harga nasional Rp11.225 per kg, menjadi Rp11.215 per kg pada Senin ini. (antara/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER