Harga Beras di Sejumlah Daerah Mulai Turun

Agustiyanti | CNN Indonesia
Kamis, 15 Feb 2018 09:47 WIB
Penurunan harga beras seiring mulai masuknya panen raya, antara lain, terjadi di kota Purwokerto, Jawa Tengah, Lebak, Banten, dan Lhokseumawe, Aceh.
Penurunan harga beras seiring mulai masuknya panen raya, antara lain, terjadi di kota Purwokerto, Jawa Tengah, Lebak, Banten, dan Lhokseumawe, Aceh. (CNNIndonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga beras di beberapa daerah mulai mengalami penurunan, seiring mulai masuknya panen raya. Penurunan harga antara lain, terjadi di kota Purwokerto, Jawa Tengah, Lebak, Banten, dan Lhokseumawe, Aceh.

Dikutip dari Antara, berdasarkan pantauan di Pasar Manis, Purwokerto pada Kamis (15/2), harga beras kualitas medium I yang sebelumnya mencapai kisaran Rp13.250-Rp13.500 per kilogram, turun menjadi Rp12.500 per kilogram.

Sementara harga beras medium kualitas II yang sebelumnya mencapai kisaran Rp12.7500-Rp13.000 per kilogram, turun menjadi Rp12.000 per kilogram.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Demikian pula di Pasar Wage, di mana harga beras kualitas medium I yang sebelumnya mencapai Rp12.000 per kilogram, turun menjadi Rp11.750 per kilogram, sedangkan kualitas medium II turun dari Rp11.500 per kilogram menjadi Rp11.250 per kilogram.

Salah seorang pedagang beras, Novi mengatakan, penurunan harga beras terjadi karena pasokan dari petani mulai lancar seiring dengan datangnya masa panen.

"Saat sekarang sudah banyak petani yang telah panen sehingga pasokan mulai lancar sehingga harganya berangsur turun meskipun masih relatif tinggi," katanya.

Ia memperkirakan harga beras makin turun dalam beberapa pekan ke depan seiring mulai memasukinya masa panen raya. Harga beras di Purwokerto pun diperkirakan dapat kembali normal pada kisaran Rp9.000 per kilogram.

Penurunan harga juga terjadi di kabupaten Lebak pada awal minggu ini. Harga beras berbagai jenis medium di pasaran mengalami penurunan rata-rata Rp160/kg sampai Rp200/Kg pada awal pekan ini.

"Menurunnya harga beras (di Lebak) itu berkisar antara Rp160 sampai Rp200 per kilogram," kata Sekertaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Orok Sukmana.

Sukmana memperkirakan, harga beras dipasaran akan terus turun, seiring panen raya yang akan berlangsung pada Maret hingga April 2018. Selain itu, pendistribusian beras untuk masyarakat sejahtera atau Rastra dari Perum Bulog juga akan bergulir.


"Kami optimistis harga beras terus menurun karena dipasok dari petani lokal," katanya.

Pada awal pekan ini, harga beras medium KW 1 semula Rp12.000/Kg turun menjadi Rp11.800/Kg, beras KW 2 semula Rp11.200/Kg turun menjadi Rp11.000/Kg dan beras KW 3 dari Rp10.400/Kg menjadi Rp9.980/kg.

H Baden (55), salah seorang pedagang di Pasar Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku bahwa harga beras turun akibat tibanya musim panen raya itu. Ia mengaku, omzet penjualannya kini juga mulai kembali normal setelah persedian beras lokal terpenuhi.

"Kami berharap harga beras juga kembali normal sehingga daya beli masyarakat meningkat," katanya.

Harga beras juga mulai menurun di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, setelah sebelumnya sempat melambung tinggi akibat banjir di wilayah Utara Aceh yang menyebabkan stok gabah berkurang.


Dari pantauan pasar, pada akhir pekan lalu, harga beras yang mulia turun dalam sepekan terakhir adalah jenis beras premium lokal. Sedangkan untuk jenis beras premium super, harganya masih bertahan tinggi.

Heri salah seorang pedagang beras di Pasar Inpres Lhokseumawe menyebutkan, bahwa harga beras yang turun tersebut rata-rata berkisar Rp5.000/karung. Adapun satu karung, biasanya berisi 15 kg beras.

Turunnya harga beras tersebut disebabkan oleh adanya panen raya di wilayah Kabupaten Pidie, sehingga banyak beras untuk kebutuhan pasar dalam wilayah Lhokseumawe untuk saat ini didatangkan dari daerah tersebut.

Harga beras di Lhokseumawe dan sekitarnya sempat bertahan tinggi selama dua bulan, akibat tidak adanya panen dan juga diakibatkan banjir.

Ke depan, harga beras di wilayah tersebut diperkirakan akan semakin turun dan kembali stabil, karena areal persawahan di Aceh Utara dan Aceh Timur sedang menunggu masa panen. (antara)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER