Kelebihan Pasokan Bayangi Penurunan Harga CPO Tahun Ini

Agustiyanti | CNN Indonesia
Senin, 26 Feb 2018 12:14 WIB
Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) diperkirakan turun sekitar tujuh persen pada tahun ini, seiring kemungkinan adanya kelebihan pasokan.
Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) diperkirakan turun sekitar tujuh persen pada tahun ini dibanding tahun lalu, seiring adanya kelebihan pasokan CPO. (CNN Indonesia/Agustiyanti)
Jakarta, CNN Indonesia -- Industri kepala sawit diperkirakan bakal dibayangi kelebihan pasokan, seiring meningkatnya produksi minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Indonesia maupun Malaysia di tahun ini. Kondisi tersebut diperkirakan akan mendorong penurunan harga CPI sekitar tujuh persen di tahun ini menjadi sekitar US$676 per ton.

Analis Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Ahmad Subhan menjelaskan, peningkatan produksi diperkirakan akan terjadi di tahun ini sejalan dengan strategi penanaman kembali (replanting) kelapa sawit yang diterapkan Indonesia dan Malaysia. Secara agregat, target replanting yang akan dilakukan Indonesia dalam lima tahun ke depan, akan meningkatkan produksi hingga dua kali lipat dari kondisi saat ini yang mencapai 210 ribu ha.

Strategi replanting, menurut dia, juga dijalankan oleh Malaysia yang secara agregat akan meningkatkan supply CPO untuk tahun 2018.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi oversupply membayani kinerja pasar CPO di tahun ini. Dari segi harga, dampaknya dapat menekan harga turun sekitar tujuh persen dari tahun lalu," ujar Subhan dalam Laporan Analisis Stabilitas Sistem Perbankan LPS, dikutip Senin (26/2).


Harga CPO, menurut Subhan, diproyeksikan akan bergerak menjadi sekitar 2.620 ringgit Malaysia atau sekitar US$676,3 per ton di tahun ini, lebih rendah dibanding tahun sebelumnya sebesar 2.807 ringgit Malaysia.

Survei produksi yang dirilis Reuters, mengungkapkan bahwa produksi CPO Indonesia diperkirakan akan meningkat menjadi 37,8 juta ton, sementara Malaysia diperkirakan akan meningkat menjadi 20,5 juta ton. Berdasarkan data Dewan Kelapa Sawit Malaysia (MPOB), produksi CPO Malaysia pada 2017 menghasilkan 19,9 juta ton, sedangkan Asosiasi Minyak Sawit Indonesia memperkirakan produksi tahun lalu mencapai 36,5 juta ton.


Sepanjang tahun lalu, harga CPO merosot sekitar 21 persen. Stok yang lebih tinggi di Malaysia di tengah lemahnya permintaan telah menekan harga.

Kendati demikian, kinerja industri sawit tercatat mulai membaik dibandingkan beberapa tahun silam. Pertumbuhan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) nominal yang cenderung membaik dalam 3 tahun terakhir menjadikan beberapa bank cukup yakin untuk kembali masuk ke sektor perkebunan.

"Bagi perbankaan, membaiknya kinerja sektor perkebunan yang ditopang peningkatan ekspor dan harga relatif CPO di pasar global, menjadikan sektor ini kembali menjadi salah satu sektor favorit penyaluran kredit," tambah Subhan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER