Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih diwarnai oleh aksi jual para pelaku pasar pada hari ini, Selasa (27/2). Hal ini menunjukkan pasar modal masih masuk dalam tren pelemahan.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menjelaskan minat pelaku pasar untuk melakukan aksi beli belum juga tampak meski bursa Asia bergerak positif pada perdagangan kemarin, Senin (26/2).
"Bahkan kembali terapresiasinya rupiah belum cukup mampu mengangkat IHSG yang juga diimbangi dengan masih adanya aksi jual asing," papar Reza dalam risetnya, dikutip Selasa (27/2).
Kondisi ini juga seiring dengan penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) melalui skema private placement sebesar Rp500 miliar pada akhir pekan lalu, Jumat (26/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Diperkirakan IHSG berada di kisaran support 6.517-6.528 dan resistance 6.575-6.590," kata Reza.
Tak sepakat, analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya menyebut IHSG tetap memiliki potensi penguatan pada hari ini ditopang oleh sisa laporan keuangan emiten tahun 2017 yang masih akan rilis hingga akhir Maret 2018.
"Laporan kinerja emiten tahunan yang disinyalir akan cukup bagus akan turut memberikan sentimen positif yang cukup kuat bagi kelanjutan proses kenaikan IHSG," terang William.
Selain itu, ia juga berpendapat IHSG bisa bangkit (rebound) bila dilihat secara teknikal. Menurut William, IHSG akan bergerak dalam rentang support 6.502 dan resistance 6.713.
Sebagai informasi, IHSG pada awal pekan ini ditutup turun 0,98 persen ke level 6.554. Hal ini sejalan dengan pelemahan nilai tukar rupiah ke level Rp13.660 per dolar Amerika Serikat (AS).
Berbanding terbalik, kondisi bursa saham Wall Street justru naik signifikan tadi malam. Dow Jones naik 1,58 persen, S&P500 naik 1,18 persen, dan Nasdaq Composite naik 1,15 persen.
(lav)