Pemerintah Putuskan Perubahan Subsidi Energi di Tengah Tahun

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Rabu, 28 Feb 2018 09:31 WIB
Pemerintah memastikan memutuskan perubahan subsidi energi dalam APBN 2018 pada pertengahan tahun, bersamaan penyampaian laporan semester ke DPR.
Pemerintah memastikan memutuskan perubahan subsidi energi dalam APBN 2018 pada pertengahan tahun, bersamaan penyampaian laporan semester ke DPR. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Keuangan memastikan memutuskan perubahan subsidi energi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 pada pertengahan tahun nanti, bersamaan dengan penyampaian laporan semester dari pemerintah kepada DPR.

Saat ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku masih menghitung dampak dari harga minyak mentah yang lebih tinggi dibandingkan asumsi APBN terhadap kemampuan subsidi pemerintah dan keuangan PT Pertamina (Persero).

Adapun di dalam asumsi APBN 2018, pemerintah mematok harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) di angka US$48 per barel. Tetapi, ICP pada Januari lalu sudah menyentuh US$65,59 per barel atau naik 36,64 persen dari asumsi semula.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kalau harga minyak bergerak di atas asumsi, maka kami akan menghitung dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengenai deviasi harga minyak dari apa yang tercantum di APBN dan apa yang terjadi saat ini. Nanti (keputusannya) akan dibahas dalam laporan APBN semester dan disampaikan ke DPR pertengahan tahun," ujarnya, Selasa (27/2).

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan bahwa pemerintah bisa saja tidak mengubah angka subsidi energi, di mana selisih antara pagu subsidi dan realisasinya bisa dibayarkan pemerintah melalui mekanisme APBN setelah diaudit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Namun, dalam melaksanakan hal ini, tentu pemerintah harus jeli melihat keuangan Pertamina selaku BUMN yang ditugaskan dalam mendistribusikan BBM penugasan. Apalagi, BI sudah mengubah proyeksi harga minyak dunia tahun ini menjadi US$60 per barel dari angka sebelumnya US$52 per barel.


Pemerintah disebut juga bisa menempuh jalan lain, yakni penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Hanya saja, jika penyesuaian harga BBM dilakukan, maka akan ada dampaknya terhadap inflasi.

Bahkan, BI sudah menakar dampak inflasi itu kala menghelat Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan ini. "Namun yang bisa kami pastikan, inflasi yang kami hitung masih sesuai dengan targeted inflation kami, yakni 3,5 plus minus 1 persen," terang dia.

Dengan asumsi harga minyak US$48 per barel, pemerintah menetapkan subsidi BBM, elpiji volume 3 kilogram (kg) sebesar Rp46,9 triliun di dalam APBN 2018. Sementara itu, realisasi subsidi energi tahun lalu tercatat Rp47 triliun atau 5,7 persen lebih tinggi ketimbang pagu APBNP, yakni Rp44,5 triliun. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER