Pemerintah Bakal Tarik Utang Rp8 Triliun dari Lelang SBSN

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 02 Mar 2018 23:20 WIB
Kementerian Keuangan berencana melelang kembali Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk pada Selasa (6/3) mendatang.
Kementerian Keuangan berencana melelang kembali Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk pada Selasa (6/3) mendatang. (Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Keuangan berencana melelang kembali Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk pada Selasa (6/3) mendatang. Dari lelang tersebut, pemerintah berharap menghimpun dana sebesar Rp8 triliun.

Mengutip situs Kementerian Keuangan, pemerintah melelang lima seri sukuk berbasis proyek (Project Based Sukuk) yang berbentuk pembukaan kembali (reopening) dan satu seri Surat Perbendaharaan Negara Syariah (SPNS). Aset dasar (underlying asset) yang digunakan dalam penerbitan ini adalah proyek dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 dan Barang Milik Negara.

Dalam lelang ini, investor individu atau institusi bisa menyampaikan penawaran pembelian di dalam lelang. Selain itu, lelang ini bersifat terbuka dan menggunakan metode harga beragam.

Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (competitive bids) akan membayar sesuai dengan imbal hasil (yield) yang diajukan. Sementara itu, pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif (non-competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang (weighted average yield) dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah terbilang getol mencari pendanaan lewat sukuk di pekan ini. Pada tanggal 28 Februari 2018, pemerintah juga telah menarik utang melalui penerbitan dua seri SBSN yakni PBS-016 dan PBS-002 dengan nilai Rp2 triliun.

Adapun, penerbitan dua seri SBSN ini melalui metode private placement, atau menjual obligasi dengan menawarkan langsung kepada sekelompok kecil investor.

Keesokannya, pemerintah juga telah menyelesaikan transaksi akhir (settlement) untuk penerbitan US$3 miliar atau Rp40,2 triliun sukuk global green bond dengan tenor lima tahun dan 10 tahun yang didaftarkan pada Bursa Saham Singapura dan NASDAQ Dubai. Pemerintah memasang imbal hasil 3,75 persen bagi sukuk bertenor lima tahun dan 4,4 persen untuk sukuk bertenor 10 tahun.

Sekadar informasi, rencananya pemerintah akan melelang Project Based Sukuk (PBS) Surat Berharga Syariah Nasional (SBSN) sebesar 15 persen hingga 20 persen dari penerbitan SBN bruto tahun ini Rp846,4 triliun. Sehingga, pemerintah berharap bisa mendapatkan Rp126,96 triliun hingga Rp169,2 triliun dari penerbitan obligasi syariah. (lav/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER