Minim Sentimen Positif, IHSG 'Anteng' di Zona Merah

Dinda Audriene Mutmainah | CNN Indonesia
Senin, 05 Mar 2018 07:42 WIB
IHSG diperkirakan masih mendarat di zona merah karena minimnya sentimen positif dan potensi kenaikan suku bunga acuan AS oleh The Federal Reserve.
IHSG diperkirakan masih mendarat di zona merah karena minimnya sentimen positif dan potensi kenaikan suku bunga acuan AS oleh The Federal Reserve. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi).
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih mendarat di zona merah pada awal pekan ini, Senin (5/3), karena minimnya sentimen positif dari dalam negeri.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, data ekonomi berupa tingkat inflasi Februari 2018 yang cukup stabil, yaitu sebesar 0,17 persen, belum cukup mendongkrak laju IHSG.

Sementara, sentimen dari eksternal berupa potensi kenaikan suku bunga acuan The Fed pada bulan ini masih menjadi penghalang utama IHSG bangkit (rebound).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Hal ini membuat dolar Amerika Serikat (AS) menguat, sehingga membuat rupiah terdepresiasi," tutur Nafan kepada CNNIndonesia.com, Senin (5/3).

Terlebih, Presiden AS Donald Trump juga berencana memberlakukan tarif impor baja sebesar 25 persen dan aluminium sebesar 10 persen.

"Ini menyebabkan terjadinya friksi dalam hubungan perdagangan antara AS dengan China, negara-negara di kawasan Eropa dan lain-lain," imbuh dia.

Sejumlah sentimen tersebut membuat Nafan memproyeksi IHSG melanjutkan koreksinya. Menurut dia, sepanjang pekan ini IHSG akan bergerak dalam rentang support 6.375 dan resistance 6.690.

Setali tiga uang, Analis KGI Sekuritas Indonesia Yuganur Wijanarko menilai, IHSG masih akan tertekan imbas dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Bila terjadi koreksi, maka bisa menjadi kesempatan emas untuk akumulasi trading buy on weakness," tutur Yuganur melalui risetnya.


Dengan kata lain, pelaku pasar bisa melakukan aksi beli di pasar modal dengan harga murah. Adapun, beberapa saham yang bisa dibeli oleh pelaku pasar, yakni saham berkapitalisasi besar (big capitalization/big cap) dan saham lapis kedua (second liner).

"Kemudian, bisa menjual pada teknikal rebound," tutup Yuganur.

Sekadar informasi, IHSG tercatat turun sepanjang pekan lalu sebesar 0,57 persen ke level 6.582. Hal ini juga membuat nilai kapitalisasi pasar turun 0,56 persen menjadi Rp7.322 triliun. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER