IHSG Berpeluang Tembus 6.800 di Tahun Ini

Dinda Audriene Muthmainah | CNN Indonesia
Selasa, 06 Mar 2018 09:02 WIB
UBS Sekuritas meramal IHSG mampu menembus level 6.800 di akhir tahun ini, seiring dengan meningkatnya investasi dan pertumbuhan kredit di tanah air.
UBS Sekuritas meramal IHSG mampu menembus level 6.800 di akhir tahun ini, seiring dengan meningkatnya investasi dan pertumbuhan kredit di tanah air. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT UBS Sekuritas Indonesia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menembus level 6.800 pada akhir tahun 2018. Hal ini tak lepas dari potensi kenaikan jumlah investasi dan pertumbuhan kredit tahun ini.

Kepala Riset Joshua Tanja menjelaskan, investasi di Indonesia tahun ini, kemungkinan akan menyasar perusahaan infrastruktur dan komoditas. Kenaikan investasi tersebut juga diperkirakan akan beriringan dengan pertumbuhan penyaluran kredit.

"Saya sangat bullish dengan pasar modal Indonesia, investor akan memilih saham-saham perbankan," tutur Joshua, Senin (5/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Data Otoritas Jasa Keuangan menunjukan, penyaluran kredit pada Januari 2018 tercatat tumbuh 7,4 persen. Angka ini sebenarnya melambat dibandingkan dengan pertumbuhan kredit sepanjang tahun lalu di Desember 2017 yang mencapai 8,2 persen (yoy) dengan total penyaluran Rp4.782 triliun.

Kendati demikian, Joshua tetap optimis pada saham perbankan. Tahun lalu, meski kredit masih lambat, perbankan mencatatkan pertumbuhan laba yang cukup kinclong, mencapai sekitar 24 persen.

"Perbankan bisa memberikan dividen lebih tinggi dibandingkan ekspektasi pasar," kata Joshua.

Tahun lalu, rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) perusahaan perbankan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sendiri mencapai 40 persen.


Selain perbankan, perusahaan lainnya yang diproyeksi positif sepanjang tahun ini, antara lain perusahaan semen, properti, dan otomotif. Hanya saja, pasar modal Indonesia tetap memiliki tantangan pada tahun ini.

"Harga minyak akan mempengaruhi tingkat konsumsi," terang Joshua.

Seperti diketahui, harga minyak dunia terus menjulang sejak awal tahun ini. Saat ini, harga minyak dunia WTI Crude Oil (Nymex) tercatat naik 0,34 persen ke level US$61,59 per metrik ton dan Brent Crude naik 0,22 persen ke level US$64,59 per metrik ton.

"Tantangan harga minyak dunia akan berpengaruh ke daya beli, tapi saat ini masih terbilang aman," pungkas Joshua (agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER