Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi mengumumkan sanksi kepada China berupa pengenaan tarif pada barang impor China senilai US$60 miliar. Trump juga tengah menyiapkan langkah untuk membatasi investasi Amerika Serikat di China. Tindakan Trump ini dianggap akan memicu perang perdagangan global. Berdasarkan memorandum presiden yang ditandatangani Trump, tarif baru bagi impor China tersebut baru akan berlaku setelah periode konsultasi usai. Ini diperkirakan akan memberikan kesempatan bagi industri untuk melobi legislatif guna melonggarkan daftar pengenaan tarif baru tersebut yang saat ini berjumlah 1.300 produk.
China juga akan memiliki ruang untuk merespons tindakan Trump, yang diharapkan banyak pihak bakal mengurangi risiko pembalasan secara dramatis oleh Beijing.
"Kami telah berbicara dengan China dan kami berada di tengah negosiasi," ujar Trump, dikutip dari
Reuters.
Tekanan pada tarif, serta kemungkinan pembatasan investasi di China berawal dari penyelidikan perwakilan perdagangan AS atas dugaan penyelewengan kekayaan intelektual AS oleh Beijing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat AS mengatakan bahwa penyelidikan yang dilakukan menemukan bahwa China terlibat dalam praktik perdagangan yang tidak adil dengan memaksa para investor Amerika Serikat untuk menyerahkan teknologi kunci kepada perusahaan asal negara tersebut.
Washington juga akan mengejar dugaan pelanggaran intelektual tersebut melalui Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO).
Trump pada awal bulan ini telah mengumumkan kenaikan tarif bagi impor baja dan alumunium ke Amerika Serikat. Langkah ini dilakukan sebagai tindakan untuk menghadapi defisit perdagangan barang AS terhadap negara tersebut yang mencapai US$375 miliar.
Akibat pengumuman tersebut, indeks saham global ditutup anjlok akibat adanya kekhawatiran terjadinya perang dagang global.
Sementara itu, China menyatakan sangat kecewa dengan keputusan Trump memberikan sanksi perdagangan terhadap Beijing dan tak akan mundur dalam menghadapi perang dagang dengan Amerika Serikat.
"Jika perang dagang diprakarsai oleh AS, China akan berjuang sampai akhir untuk membela kepentingannya sendiri dengan semua tindakan yang diperlukan," kata kedutaan besar China di Washington dalam sebuah pernyataan.