Jakarta, CNN Indonesia -- Probosutedjo menghembuskan nafas terakhirnya pada usianya 87 tahun. Adik dari mantan presiden RI Soeharto tersebut dikenal sebagai pebisnis sekaligus pendiri Universitas Mercu Buana melalui Yayasan Menara Bhakti.
Pria kelahiran Kemusuk, Yogyakarta, 1 Mei 1930 itu sempat menjabat sebagai bos PT Menara Hutan Buana sebelum terjerat kasus dana reboisasi hutan tanaman idustri senilai Rp100,931 miliar pada 2003 silam.
Ia harus mendekam di penjara selama nyaris 5 tahun lamanya dan kemudian bebas bersyarat pada 12 Maret 2008. Dari dalam penjara, ia mencetuskan ide mengembangkan padi organik, yaitu produksi padi tanpa bahan kimia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akhirnya, melalui PT Tedja Kencana Tani Makmur, ia terjun di bisnis padi organik. Ia menjalin pola kemitraan dengan para petani. Melalui wawancaranya dengan Antara, 15 Maret 2008 lalu, ia mengaku baru enam bulan memulai bisnis produksi padi.
Namun, meski terbilang pemain baru, padi organik yang dihasilkannya mencapai lebih dari 10 ton gabah kering panen (GKP). Padahal, rata-rata produksi di Karawang hanya 6,2 ton pada 2007.
Lalu ia menggagas program Simponi (Sistem Penanaman Padi Organik) yang dikembangkan di Majalengka, Cianjur, Sumedang, Karawang, Indramayu, Pekalongan, Klaten, termasuk tanah kelahirannya, Yogyakarta.
Luas kerja sama perusahaan dengan petani telah mencapai 5.000 hektare (ha) pada saat itu. Probosutedjo tidak menjelaskan jumlah investasi yang dikeluarkannya untuk Simponi, namun kerja sama dengan petani terus berkembang.
Menurut Probosutedjo, ia ingin selalu melibatkan kontribusi petani dalam setiap usaha yang digelutinya.
Selain membiakkan uangnya lewat usaha, Probosutedjo juga dikenal memiliki pengalaman sebagai guru di Perguruan Taman Siswa, Pematang Siantar, Sumatra Utara. Pada 10 November 1981, ia mendirikan Akademi Wiraswata Dewantara.
Misi pendidikan akademi itu adalah mengembangkan model pendidikan untuk melahirkan pengusaha pancasila dan kader-kader pembangunan yang mandiri, mampu menciptakan kesempatan kerja.
Tiga tahun berselang, Yayasan Menara Bhakti berdiri. Disusul pada 1985, Universitas Mercu Buana. Tiga fakultas pertama yang mengawali kampus asuhan Probosutedjo ini pun tak jauh-jauh dari bidang keahliannya, yakni Teknik, Pertanian, dan Ekonomi.
Kini, Probosutedjo akan dikebumikan di tanah kelahirannya, Yogyakarta. Saat ini, jenazah masih disemayamkan di rumah duka di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
"Semoga diampuni dosa-dosanya, diterima amal ibadahnya dan mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT," kata Titiek Soeharto kepada
CNNIndonesia.com.
(bir)