Jakarta, CNN Indonesia -- Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Joseph R Donovan mengkritik pembatasan impor yang dilakukan Indonesia, terutama terhadap produk makanan dan pertanian.
"Menghambat perdagangan yang sehat dengan membatasi impor seperti yang Indonesia lakukan saat ini bukanlah hal yang tepat," ujar Joseph R Donovan dalam acara US-Indonesia Investment Summit di Jakarta seperti dikutip dari Antara, Kamis (2/11).
Ia mengaku memahami bahwa Indonesia ingin membantu para produsen domestik untuk meningkatkan pendapatan mereka. Namun, hal ini dapat tercapai melalui penelitian dan pengembangan guna meningkatkan produktivitas dan membenahi infrastruktur daerah agar jalur rantai pasokan terpangkas. Dia menegaskan, bukan melakukan swasembada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga memahami keinginan Indonesia untuk menciptakan ketahanan pangan. Namun, ketahanan pangan tidak selalu berarti swasembada," ujar dia.
Dukungan kepada produksi pertanian setempat dapat dilakukan berdampingan dengan impor guna mencapai persediaan pangan domestik secara stabil dan pasti.
Dia meyakini, semua pihak setuju hubungan dagang pertanian antara kedua negara seharusnya tak terkena dampak negatif kebijakan proteksionis. Terutama karena hasil pemikiran jangka pendek yang hanya akan mengganggu pasar dan menaikkan harga ke konsumen.
Sebagai informasi, perdagangan bilateral kedua negara di sektor pertanian pada 2016 mencapai nilai Rp10,4 triliun.
Perdagangan di sektor pertanian dinilai merupakan kesepakatan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak karena saling mengekspor produk unggulan masing-masing. Produk ekspor unggulan Indonesia ke AS berupa produk-produk budi daya perikanan, kepala sawit, cokelat, kopi, dan rempah-rempah.
Sementara itu, produk unggulan pertanian AS ke Indonesia yakni kedelai, kapas, gandum, buah-buahan, daging ternak, dan produk susu.
Produk-produk ini menjadi bahan baku penting bagi sektor-sektor penting di Indonesia seperti tempe, tahu, bahan tekstil, mi instan, dan produk daging.
Demikian juga produk-produk yang diimpor AS adalah bahan baku penting bagi industri karet, kudapan, minuman dan makanan yang bernilai miliaran dolar AS.
Di samping itu, perdagangan turut menyokong sektor padat karya kedua negara dengan menyediakan lapangan pekerjaan dan mendukung keamanan pangan bagi warga negara masing-masing.