Jakarta, CNN Indonesia -- Kereta api Bandara Soekarno-Hatta direncanakan melewati Stasiun Manggarai pada awal tahun depan.
Saat ini, kereta bandar baru bisa diakses hanya dari Stasiun Sudirman Baru lantaran jalur rel dwi ganda (
double double track) masih dibangun di Stasiun Manggarai.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri menyebut dua tahap pengerjaan jalur dwi ganda yang melintas di Stasiun Manggarai, yaitu fase I penyelesaian jalur dwi ganda dari Kranji sampai Manggarai, serta modernisasi beberapa stasiun, salah satunya Stasiun Manggarai yang ditarget rampung akhir tahun nanti.
"Nanti
Central Line dan
Bekasi Line terpisah jalurnya, sehingga
bottleneck (kendala) kami atasi. Fase pertama ini sampai akhir 2019," katanya, mengutip Antara, Senin (26/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, fase II, yaitu penyelesaian jalur dwi ganda dari Bekasi hingga Manggarai, serta penyelesaian pembangunan beberapa stasiun di Bekasi.
Penyelesaian fase II ditargetkan pada 2022 mendatang, namun Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta dipercepat dua tahun atau pada 2020.
"Pak Menteri maunya 2020, karena biar penumpang KRL kapasitasnya naik. Sebab, yang sekarang sudah full (penuh).
Double double track beroperasi dan pemisahan jalur KA jarak jauh dan komuter bisa dilakukan dari Bekasi sampai Manggarai, terus KA jarak jauh bisa berakhir di Manggarai," imbuh dia.
Saat ini, rencana percepatan tersebut masih dipelajari dan akan digenjot agar rampung pada 2020 mendatang.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta pengerjaan proyek jalur kereta api dwiganda dipercepat untuk mengoptimalkan perjalanan KA, baik commuter maupun KA jarak jauh.
"Satu bulan terakhir ini ada beberapa keterlambatan perjalanan KA dan saya lihat juga ada keterlambatan pengerjaan proyek. Saat ini, ada sekitar 850.000 penumpang dalam satu hari menggunakan KA commuter. Bisa dibayangkan kalau ada KA yang terlambat beberapa menit, banyak sekali (penumpang) yang terlambat," ujarnya.
Untuk memperlancar proses pembangunan jalur dwiganda tersebut, Budi meminta PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan percepatan pengerjaan proyek jalur dwi ganda. Misalnya, dengan menerapkan pengerjaan menjadi tiga giliran (shift).
"Pekerjaan ini bisa dilakukan lebih simultan dengan tiga
shift (pergantian waktu). Dan, kami minta PT KAI untuk bekerja lebih kooperatif supaya kontraktor bekerja lebih nyaman dan punya ruang," jelasnya.
Ia juga meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi DKI untuk membantu penertiban dan pembebasan lahan serta membereskan genangan air yang dapat mengganggu perjalanan KA.
"Saya minta tolong kepada pak Gubernur DKI untuk membantu menyelesaikan penertiban dan juga menyelesaikan banyak genangan (air)," tutur dia.
Proyek pembangunan jalur KA dwiganda Manggarai- Cikarang terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama, yaitu Manggarai - Jatinegara yang perkembangan pembangunannya mencapai 30 persen.
Bagian kedua, Jatinegara - Bekasi (10 persen) dan bagian ketiga Bekasi - Cikarang (70 persen).
Menurut dia, kendala terbesar pembangunan jalur KA dwiganda ada di stasiun Manggarai, namun dirinya tetap optimistis pembangunan akan selesai seluruhnya pada 2019.
"Komplikasinya ada di Manggarai. Kami masih punya waktu, tapi saya ingin memastikan ini tidak terlambat lagi. Makanya, saya minta Direktur Utama PT KAI menyampaikan kira-kira programnya apa saja untuk mempercepat ini. Kami harapkan awal 2019 selesai," tegasnya.
Pembangunan jalur KA dwiganda Manggarai - Cikarang sepanjang 38 kilometer itu dilakukan untuk memisahkan antara jalur utama untuk KA jarak jauh, dan jalur kereta rel listrik (KRL).
Khusus untuk jalur KA antara Stasiun Jatinegara dan Stasiun Manggarai juga akan dibuat jalur atas (elevated) untuk KA jarak jauh dan jalur di bawahnya untuk KA Commuter, sehingga KRL Commuter dari Bekasi - Jakarta dan sebaliknya tidak terganggu.
Budi menuturkan nantinya jalur rel di stasiun Manggarai akan dibangun dua tingkat untuk memisahkan jalur KA, yaitu antara KA Jarak Jauh, KRL Jabodetabek dan KA Komuter Bandara.
"Stasiun ini akan menjadi perhentian terakhir untuk perjalanan KA jarak jauh," pungkasnya.
(antara/bir)