Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memiliki tujuh strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi mencapai 6 persen dalam lima tahun ke depan.
Hal tersebut dipaparkan Perry kepada anggota komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) saat uji kepatutan dan kelayakan (
fit and proper test) hari ini, Rabu (29/3).
Perry menjabarkan, strategi pertama adalah memperkuat efektivitas kebijakan moneter untuk mengendalikan inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui strategi tersebut, inflasi diharapkan terjaga di level 3,5 persen plus minus satu persen pada 2018 dan 2019. Sedangkan defisit transaksi berjalan diharapkan tetap berada di bawah tiga persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
"Untuk nilai tukar rupiah memang ditentukan oleh mekasisme pasar, tetapi BI memiliki hak intervensi saat ada tekanan," ungkap Perry.
Sementara itu, beberapa hal yang akan dilakukan untuk meningkatkan efektivitas kebijakan moneter, antara lain mendorong penurunan suku bunga kredit perbankan, penguatan koordinasi pengendalian inflasi, dan memperluas program klaster pangan strategis BI.
"Penurunan suku bunga kredit ini dilakukan melalui koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," imbuh Perry.
Kemudian, strategi kedua terkait relaksasi kebijakan makroprudensial untuk mendorong pembiayaan perbankan. Hal ini berkaitan dengan perluasan ketentuan
loan to funding ratio (LFR) menjadi
financing to funding ratio."Lalu relaksasi ketentuan
loan to value (LTV) untuk kredit properti dan penyempurnaan kebijakan makroprudensial dan pemberdayaan UMKM," terang Perry.
Lebih lanjut, Perry mengatakan strategi ketiga terkait dengan pendalaman pasar keuangan, khususnya untuk pembiayaan infrastruktur. Menurutnya, pembiayaan infrastruktur tak pernah bisa lepas dari bantuan dari pihak swasta meski ada bantuan dari belanja pemerintah dan sebagian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Lalu strategi keempat, yakni pengembangan sistem pembayaran untuk ekonomi keuangan digital. Tiga hal utama yang ditekankan dalam strategi keempat tersebut, diantaranya membangun gerbang pembayaran nasional, mempercepat elektronifikasi dalam perekonomian, dan mengembangkan teknologi finansial di bidang sistem pembayaran.
Selain itu, Perry juga fokus pada pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Hal ini menjadi strategi kelima Perry ketika menjadi Gubernur BI nantinya.
"Ini ada tiga pilar, untuk membangun mata rantai ekonomi halal, percepatan pengembangan sektor keuangan dari sisi sosial dan komersial, dan ketiga adalah edukasi dan komunikasi serta kampanye gaya hidup halal," ujar Perry.
Adapun, startegi keenam terkait penguatan koordinasi BI dengan pemerintah, OJK, dan DPR. Makanya, Perry menekankan hubungan BI dengan OJK dan DPR akan semakin mesra ke depannya.
"Strategi ketujuh atau terakhir yaitu penguatan organisasi dan sumber daya manusia (SDM). Sasarannya agar menjadi bank sentral terbaik di emerging market," ujar Perry.
Penguatan SDM di BI bakal dilakukan melalui perencanaan SDM yang lebih matang dari sebelumnya. Selain itu, beberapa pelatihan juga dilakukan demi meningkatkan kapasitas SDM.
(agi)