Plafon Gedung yang Ambruk Tak Pengaruhi Perdagangan di BEI

Dinda Audriene Mutmainah | CNN Indonesia
Jumat, 06 Apr 2018 08:17 WIB
BEI memastikan ambruknya salah bagian plafon yang terjadi kemarin, Kamis (5/4), di Gedung BEI tidak akan memengaruhi perdagangan akhir pekan ini.
Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan ambruknya salah bagian plafon yang terjadi kemarin, Kamis (5/4), di Gedung BEI tidak akan memengaruhi perdagangan akhir pekan ini. Dengan kata lain, perdagangan akan tetap berjalan normal.

Kepala Divisi Operasional dan Teknologi Informasi BEI Abdul Munim mengatakan ambruknya plafon tersebut merupakan bagian dari perbaikan atas bocornya pipa air.

Namun, setelah kembali dilakukan pengecekan, hal itu tidak memengaruhi sistem perdagangan Jakarta Automated Trading System Next Generation (JATS Next G) BEI dan komputer BEI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kami juga memiliki sistem cadangan dengan spesifikasi sistem yang sama dengan sistem perdagangan utama. Jadi, perdagangan saham pada Jumat akan aman," papar Abdul melalui keterangan resmi, dikutip Jumat (6/6).

Seperti diberitakan sebelumnya, salah satu bagian plafon BEI kemarin sore ambruk di lantai dasar tower I. Akibatnya, akses tower I sempat ditutup selama 15 menit untuk dibersihkan karena lantai licin.

Ketika dikonfirmasi oleh CNNIndonesia.com, Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan BEI Oskar Herliansyah mengatakan pengelola gedung BEI sebenarnya sedang melakukan pemeliharaan (maintenance) secara reguler.

Ketika maintenance sedang dilakukan, petugas melihat kebocoran di pipa air. Kemudian, petugas memutuskan untuk mengecek lebih lanjut dan perbaikan menyeluruh di area kebocoran.


"Jadi, mereka lagi maintenance regular, lalu ada yang menetes. Kemudian dilakukan perbaikan segala macam, jadi airnya ke bawah sehingga bocor ke plafonnya," ungkapnya.

Ia memastikan kejadian ini tidak berhubungan dengan robohnya selasar tower II gedung BEI pada 15 Januari 2018. Saat itu, lebih dari 60 korban mengalami luka.

"Tidak ada hubungannya, ini bagian dari pemeriksaan rutin pengelola gedung" pungkasnya. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER